BeritaHits.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan usai melakukan aksi blusukan ke wilayah Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021).
Mensos Risma disebut-sebut menyambangi para tunawisma dan membujuk mereka untuk pindah ke tempat rehabilitasi.
Aksi blusukan Mensos Risma tersebut menuai kritikan tajam dari sejumlah tokoh, salah satunya adalah politisi asal NTB, Fahri Hamzah.
Lewat jejaring twitter miliknya, Fahri Hamzah melempar kritikan atas sikap Mensos Risma yang belakangan hanya tampak terpusat di Jakarta.
Baca Juga: Blusukan, Risma Ajak Pemulung dan Penjual Masker ke Balai Rehabilitasi
Fahri Hamzah mengatakan, semestinya staf Mensos Risma bisa memberi tahu perbedaan tupoksi sebagai menteri dan wali kota.
Ada beberapa hal yang diuraikan Fahri Hamzah seperti perbedaan antara pemilihan menteri dan wali kota, sampai lingkup kerjanya di mana menteri mencakup wilayah seluruh negeri.
"Staf-nya Bu Risma harus kasih tahu beliau beda jadi wali kota dan menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode," tulis Fahri Hamzah seperti dikutip Suara.com.
"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota," sambung dia.
Dalam cuitan lainnya, Fahri Hamzah menyinggung kemiskinan yang tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta saja, tetapi menyeluruh di daerah lainnya.
Baca Juga: Wagub Riza Kasih Tahu Risma, Ada Sosok Pak Haji Kasih Duit ke Gelandangan
Namun, kritikan menohok Fahri Hamzah lagi-lagi mengarah kepada para 'penjilat dalam demokrasi' yang dinilainya teramat jahat.
Fahri Hamzah menyarankan kebijakan pengentasan kemiskinan dilakukan berdasarkan data.
"Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah. Kemiskinan itu bukan di jakarta, tapi di daerah terpencil sana. Itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena mlarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," tutur Fahri Hamzah.
"Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di DPR, muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur-jalur struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," tandasnya.
Video Blusukan Mensos Risma
Video yang merekam aksi blusukan Mensos Risma mendatangi tunawisma di Jakarta tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter resmi PDI Perjuangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 6 Rekomendasi Serum Viva Cosmetics Terbaik Harga Rp20 Ribuan: Anti-Aging dan Glowing
Pilihan
-
BYD Bantah Tudingan Sedang Alami Krisis: Kami Lebih Kuat dari Merek Otomotif Jepang dan Barat
-
Erick Thohir: Timnas Indonesia Punya 'Lapisan Emas', Absennya 5 Pemain Bukan Masalah
-
Erick Thohir Blak-blakan Ungkap Kondisi Kevin Diks
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan, Performa Handal Terbaik Mei 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak