BeritaHits.id - Seorang nenek asal Rusia Sofia Zhukova, 81 tahun, atau yang dikenal dengan julukan Granny Ripper meninggal setelah terpapar Covid-19 sebelum pengujung proses peradilannya.
Nama Zhukova mendadak menjadi momok bagi publik gara-gara sepak terjangnya kerap membagi-bagikan permen kepada anak-anak. Yang mengerikan, permen itu terbuat dari daging korban yang dibunuhnya.
Zhukova dituntut atas pembantaian 3 korbannya, termasuk gadis berusia 7 tahun, dalam pembunuhan berantai selama 1,5 dekade.
Melansir The Sun, Rabu (6/1/2021), mantan jagal babi tersebut dituntut atas pembunuhan seorang murid sekolah, Anastasia Alexeenko, yang potongan kepalanya ditemukan pada 2005.
Dia juga dituntut karena membunuh dan memutilasi petugas kebersihan berusia 52 tahun serta temannya yang berusia 77 tahun.
Kekinian, Zhukova diketahui terinfeksi Covid-19 ketika berada di dalam bui selama masa persidangannya. Kemudian, dia dipindahkan ke rumah sakit setempat untuk dirawat.
Namun, pada 29 Desember 2020, Zhukova meninggal.
Berdasarkan laporan, sebelum kematiannya, polisi telah menyelidiki 4 kasus pembunuhan yang belum menemui titik terang. Diduga, pembunuhan tersebut masih terkait dengan sosok Zhukova.
Selama proses peradilan, sebuah rekaman memperlihatkan Zhukova mengayunkan kapak. Dia mendemonstrasikan cara sadisnya menghabisi nyawa korban laki-lakinya.
Baca Juga: Presiden Vladimir Putin Tampak "Dipenggal" saat Sampaikan Pidato Tahun Baru
Organ internal petugas kebersihan, Vasily Shlyakhtich, seorang imigran Ukraina yang menjadi penyewanya, diduga ditemukan di lemari es Zhukova pada 2019. Namun, Zhukova membantah sebagai kanibal.
Dia berkata sebagai bukti: “Saya membunuh petugas kebersihan, tapi dia memperkosa saya. Menurutmu apa yang seharusnya saya lakukan? Saya memotongnya dengan kapak."
Beberapa hari setelah pembunuhannya, anak-anak menemukan lengannya yang terputus dalam tong sampah. Polisi lalu menemukan jenazahnya yang lain di dalam kantong plastik.
Sebuah sumber penegak hukum mengatakan: “Isi perut dan organ dalam pria itu ditemukan di lemari esnya - dan dia membuang tulangnya.
"Tapi anjing mencium darah dan membawa bagian tubuh ke mana-mana."
Dalam persidangan lain, pengadilan diberitahu bagaimana dia menculik siswi itu dan menahannya selama tiga minggu.
Berita Terkait
-
Presiden Vladimir Putin Tampak "Dipenggal" saat Sampaikan Pidato Tahun Baru
-
Rusia Klaim Kembangkan Obat Covid-19, Efektivitasnya?
-
Usai Vaksin Sputnik V, Rusia Klaim Jadi yang Pertama Temukan Obat Covid-19
-
Diajak Nikah Cewek Rusia, Dimas 'Kembaran' Raffi Ahmad Kaget
-
Dimas Kembaran Raffi Ahmad Syok, Tiba-tiba Diajak Nikah Cewek Rusia
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!