Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Kamis, 07 Januari 2021 | 16:22 WIB
Tri Rismaharini dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial RI, Rabu 23 Desember 2020 / [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Jadi nggak ada yang salah dengan itu," lanjutnya.

Bicara soal blusukan, Hendri menyebut aksi tersebut tak hanya dilakukan oleh Risma. Di Jakarta khusunya, Jokowi dan Ahok sama-sama melakukannya juga saat masih menjabat sebagai gubernur.

Menurut Hendri, penyebab munculnya tudingan bahwa Risma melakukan pencitraan saat blusukan adalah karena tak adanya perubahan gaya blusukan dari versi Jokowi, Ahok, maupun kepala daerah yang lain. 

"Kenapa kemudian langsung ada tuduhan 'Wah ini pencitraan?'" ujar Hendri.

Baca Juga: Polemik Blusukan, PSI: Risma Bukan Tipikal Pemimpin di Belakang Meja

"Soalnya Bu Risma enggak mengubah model blusukan. Cara begini kan sudah dilakukan Pak Jokowi, Pak Ahok, banyak pemimpin daerah juga melakukan ini." ujarnya lagi.

"Makanya begitu dilakukan lagi 'Wah nyontek, pencitraan pasti'," sambungnya.

Alih-alih melakukan blusukan, Mensos Risma menurut Hendri bisa melakukan banyak hal yang efektif dan berpotensi mendapat sambutan baik. Salah satunya ialah dengan mengupayakan kembali momentum dan pencapaian terbaik saat menjadi wali kota Surabaya.

"Jadi kalau mau ada hal yang berbeda ya lakukan yang berbeda," ujar Hendri.

"Bu Risma momentum yang terbaik di Surabaya kan waktu itu penutupan Doli, gitu ya, ya coba dilakukan di daerah-daerah lain wong Menteri Sosialkan, bisa begitu, itu yang pertama," lanjutnya.

Baca Juga: Kontroversi Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma, Ternyata Begini Sosoknya

"Kemudian momentumnya sudah diset sama Pak Jokowi tentang bansos, yaudah take care bansos," ujarnya lagi.

Load More