BeritaHits.id - Pada Jumat (8/1/2021) Said Didu menyampaikan sebuah kritik terhadap kinerja Mensos Risma lewat cuitan di akun Twitternya.
Dalam cuitan tersebut, Said Didu keberatan dengan kebijakan Mensos Risma yang hendak mempekerjakan lima orang gelandangan dan pemulung atau PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di salah satu BUMN.
Said Didu berpendapat bahwa kebijakan tersebut adalah hal yang kurang tepat. Menurutnya, bukan hanya status sebagai tunawisma yang jadi pertimbangan untuk memasukkan mereka ke sebuah BUMN, melainkan juga soal profesionalisme dan juga keahlian.
"Gawat kalau gelandangan dijadikan pintu masuk bekerja di BUMN," tulis Said Didu dalam cuitan tersebut.
"BUMN itu butuh profesionalisme dan keahlian Bu," lanjutnya.
Cuitan tersebut mendapat respons dari beberapa warganet. Mereka kembali menyinggung soal kinerja Mensos Risma yang dinilai melantur dan seperti sinetron.
"Kalo BUMN PFN cocoklah, kan mereka ahli sandiwara cocok jadi aktor perfileman nasional," tulis warganet dengan akun @Suriadi_to*****
"Mensos bikin bumerang dengan statement dan janji manis, apakah saat di Surabaya dilakukan?" tulis akun @Sujana_a***
Ada juga warganet yang menduga para tunawisma akan dipekerjakan sebagai tukang kebun.
Baca Juga: Sebut Pernyataan Sombong, Budiman Sindir Permintaan Maaf Said Didu?
"Tukang kebun doang sih gak papa kali pak," tulis warganet dengan akun @M***Klose.
"Banyak pengangguran yang lebih rajin," tulis warganet dengan akun @capal****
Selain itu, Said Didu juga berkomentar soal kemunculan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin. Baginya, itu adalah hal yang sulit dipercaya. Ia lantas menceritakan pengalamannya bekerja di kawasan tersebut selama 33 tahun dan tidak pernah melihat ada gelandangan.
"Sejak 1986 - 2019 saya berkantor di kawasan Jl. Thamrin dan tiap hari lewat Sudirman-Thamrin Jakarta, saya nggak pernah lihat ada gelandangan di jalan tersebut," tulis Said Didu di akun Twitternya.
Diketahui bahwa Mensos Risma akan mempekerjakan lima orang tunawisma dan pemulung yang ia temui saat blusukan. BUMN yang dituju ialah PT PP Property yang mengembangkan kawasan Grand Kamala Lagoon. Para tunawisma yang akan dimasukkan ke BUMN oleh Risma ini sebelumnya sempat ditampung di Balai rehabilitasi Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat.
Berita Terkait
-
Dari Pansos hingga Main Sinetron, Ini Sindiran Roy Suryo Buat Mensos Risma
-
Terungkap! Ini Tokoh di Belakang Deklarasi Tri Rismaharini for DKI
-
Besok, Eks Warga Jatim Deklarasi Dukung Risma Bakal Calon Gubernur Jakarta
-
Ini Alasan Pasutri Dukung Mensos Risma jadi Gubernur DKI Jakarta
-
Ridwan Rasidi Bongkar Blusukan Risma Aneh: Nggak Masuk di Akal!
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!