Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Jum'at, 08 Januari 2021 | 16:38 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengantar lima orang pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dari Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi ke Grand Kamala Lagoon untuk memulai kerja. (Foto dok. Kemensos)

BeritaHits.id - Pada Jumat (8/1/2021) Said Didu menyampaikan sebuah kritik terhadap kinerja Mensos Risma lewat cuitan di akun Twitternya.

Dalam cuitan tersebut, Said Didu keberatan dengan kebijakan Mensos Risma yang hendak mempekerjakan lima orang gelandangan dan pemulung atau PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di salah satu BUMN.

Said Didu berpendapat bahwa kebijakan tersebut adalah hal yang kurang tepat. Menurutnya, bukan hanya status sebagai tunawisma yang jadi pertimbangan untuk memasukkan mereka ke sebuah BUMN, melainkan juga soal profesionalisme dan juga keahlian.

"Gawat kalau gelandangan dijadikan pintu masuk bekerja di BUMN," tulis Said Didu dalam cuitan tersebut.

Baca Juga: Sebut Pernyataan Sombong, Budiman Sindir Permintaan Maaf Said Didu?

"BUMN itu butuh profesionalisme dan keahlian Bu," lanjutnya.

Cuitan Said Didu soal Mensos Risma pekerjakan tunawisma di BUMN

Cuitan tersebut mendapat respons dari beberapa warganet. Mereka kembali menyinggung soal kinerja Mensos Risma yang dinilai melantur dan seperti sinetron.

"Kalo BUMN PFN cocoklah, kan mereka ahli sandiwara cocok jadi aktor perfileman nasional," tulis warganet dengan akun @Suriadi_to*****

"Mensos bikin bumerang dengan statement dan janji manis, apakah saat di Surabaya dilakukan?" tulis akun @Sujana_a***

Ada juga warganet yang menduga para tunawisma akan dipekerjakan sebagai tukang kebun.

Baca Juga: Dipolisikan Usai Dituding Provokasi Soal Gus Yaqut, Said Didu Minta Maaf

"Tukang kebun doang sih gak papa kali pak," tulis warganet dengan akun @M***Klose.

"Banyak pengangguran yang lebih rajin," tulis warganet dengan akun @capal****

Selain itu, Said Didu juga berkomentar soal kemunculan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin. Baginya, itu adalah hal yang sulit dipercaya. Ia lantas menceritakan pengalamannya bekerja di kawasan tersebut selama 33 tahun dan tidak pernah melihat ada gelandangan.

"Sejak 1986 - 2019 saya berkantor di kawasan Jl. Thamrin dan tiap hari lewat Sudirman-Thamrin Jakarta, saya nggak pernah lihat ada gelandangan di jalan tersebut," tulis Said Didu di akun Twitternya.

Cuitan Said Didu soal tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin [twitter.com/@msaid_didu]

Diketahui bahwa Mensos Risma akan mempekerjakan lima orang tunawisma dan pemulung yang ia temui saat blusukan. BUMN yang dituju ialah PT PP Property yang mengembangkan kawasan Grand Kamala Lagoon. Para tunawisma yang akan dimasukkan ke BUMN oleh Risma ini sebelumnya sempat ditampung di Balai rehabilitasi Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat. 

Load More