Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 12 Januari 2021 | 15:58 WIB
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana/Antara]

Jokowi menumpahkan kekesalannya dalam rapat kerja nasional pembabngunan pertanian tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta.

Ia menyoroti kondisi Indonesia yang masih mengimpor berbagai produk seperti gula hingga kedelai.

"Kedelai hati-hati, gula hati-hati, ini yang masih jutaan-jutaan ton. Bawang putih, beras, meskipun sudah hampir dua tahun kita enggak impor beras, saya mau lihat betul di lapangannya apakah bisa konsisten," kata Jokowi.

Jokowi menyebut, alasan terbesar petani Indonesia tak ingin menanam kedelai dan bawang putih karena masih derasnya keran impor yang dibuka pemerintah.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Perdana ke Jokowi Disiarkan Secara Langsung

Pemerintah lebih hobi mengimpor kedelai dan bawang putih ketimbang memanfaatkan hasil pertanian tanah air.

"Kenapa petani kita tidak mau tanam? karena harganya kalah dengan yang kedelai impor. Kalau petani suruh menjual dengan harga yang impor, ini harga pokok produksi nggak nutup. Sehingga harus dalam jumlah yang besar agar harganya bisa melawan yang harga impor," ujar Jokowi.

Karena itu kata Jokowi perlu dibangun sebuah lahan yang luas untuk melawan komoditas pertanian yang masih impor.

Ia meminta Kementerian Pertanian mencarikan lahan untuk komoditas pertanian yang masih impor.

"Cari lahan yang cocok untuk kedelai tapi jangan hanya sekitar 2 hektar 10 hektar, 100.000 hektare, 300.000 hektare, 500.000 ribu, satu juta hektare, cari. Urusan jagung cari lahan-lahan yang masih bisa ditanam jagung dalam skala yang lahannya luas," tutur dia.

Baca Juga: Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Besok Pagi, Istana Siapkan Tata Cara

Load More