Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana/Antara]
"Kenapa petani kita tidak mau tanam? karena harganya kalah dengan yang kedelai impor. Kalau petani suruh menjual dengan harga yang impor, ini harga pokok produksi nggak nutup. Sehingga harus dalam jumlah yang besar agar harganya bisa melawan yang harga impor," ujar Jokowi.
Karena itu kata Jokowi perlu dibangun sebuah lahan yang luas untuk melawan komoditas pertanian yang masih impor.
Ia meminta Kementerian Pertanian mencarikan lahan untuk komoditas pertanian yang masih impor.
"Cari lahan yang cocok untuk kedelai tapi jangan hanya sekitar 2 hektar 10 hektar, 100.000 hektare, 300.000 hektare, 500.000 ribu, satu juta hektare, cari. Urusan jagung cari lahan-lahan yang masih bisa ditanam jagung dalam skala yang lahannya luas," tutur dia.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!