BeritaHits.id - Beredar narasi yang menyebutkan rakyat Aceh menolak disuntik Vaksin Covid-19. Para ulama Aceh disebut menyatakan vaksin Covid-19 haram.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Sandiwara Akhe Jameun.
Akun tersebut membuat narasi sebagai berikut:
"Rakyat Aceh menolak vaksin covid19 karena banyak mudharatnya dan syari’atnya menurut para ulama Aceh itu haram. Pemerintah pusat tidak berhak ikut campur masalah hukum haram menurut agama, karena masalah Agama mutlak kewenangan Pemerintah Aceh, bukan kewenangan Pemerintah RI. Bila ngotot pemerintah pusat memaksakan kehendak, rakyat Aceh siap perang..!!"
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Jumat (15/1/2021), klaim yang menyebutkan rakyat Aceh tolak vaksin Covid-19 karena ulama bilang haram adalah klaim yang keliru.
Majelis Pemusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengimbau rakyat Aceh tak perlu meragukan status halal vaksin Covid-19 Sinovac, sebab kehalalannya sudah dikaji MUI.
Tim dari MUI telah mendatangi China, negara pembuat Sinovac hingga melanjutkan kunjungan ke Bio Farma untuk mengkaji kandungan dalam vaksin tersebut.
Baca Juga: Menolak Divaksin, Aktivis Forum Kota Solo Sebut Ribka Tjiptaning Arogan
"Dalam perkembangan vaksin Sinovac ini tak ada sedikitpun yang menyentuh hal-hal najios mudhallazah, yaitu bersinggungan dengan babi, anjing dan unsur-unsur manusia di situ," kata Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, dikutip dari Antara.
Dikutip dari Medcom.id, MUI menetapkan status halal terhadap vaksin Sinovac usai melakukan serangkaian pengujian dan menggelar sidang pleno.
"Vaksin Covid yang diproduksi Sinovac yang diajukan oleh PT Bio Farma hukumnya suci dan halal, ini terkait aspek kehalalannya,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif mengatakan akan melakukan ajakan persuasif dan sosialisasi terhadap rakyat agar mau disuntik vaksin.
Proses vaksinasi akan dilakukan mulai Jumat (15/1/2021). Ada 10 pejabat yang akan disuntik perdana, kemudian diikuti oleh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh.
"Kita tetap memberikan edukasi ke masyarakat. Intinya satgas mengedukasi secara persuasif agar warga yang menolak mau divaksin," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!