Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Senin, 18 Januari 2021 | 11:14 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini berjalan menuju mobil usai mengunjungii KPK, di Jakarta, Senin (11/1/2021). [ANTARA FOTO/ Reno Esnir]

BeritaHits.id - Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari gebrakan baru Menteri Sosial Tri Rismaharini yang hendak memfasilitasi kelompok marjinal di Jakarta untuk bisa mendapatkan kartu identitas dan rekening bank.

Rocky Gerung mengkritik keras program baru Mensos Risma tersebut. Bahkan kata dia, kemunculan kebijakan ini menandakan adanya kedunguan.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, seorang menteri memiliki beban yang lebih berat dari itu. Tidak sekadar memberikan fasilitas pembuatan KTP untuk kelompok tertentu seperti gelandangan, pengamen, orang terlantar, dan sejenisnya.

"Orang jadi gelandangan bukan karena tidak punya KTP. Orang jadi gelandangan karena relasi sosial ekonomi yang timpang. Jadi ibu Risma ngapain ngurusi yang begituan itu. Memang kalau sudah dikasih KTP berhenti jadi gelandangan?" kata Rocky Gerung dikutip Suara.com dari video di kanal YouTube-nya, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: Sindir Anies, Dedek Uki: Kalau Cuma Bangun Kota Megah, Firaun Juga Bisa

"Menteri itu tugasnya membaca kebijakan dan merevisi eksternalitis atau faktor-faktor yang menggangu tetapi tidak bisa diatasi. Kalau kurang pengetahuan jadinya begini," sambungnya.

Rocky Gerung menduga Mensos Risma tidak cukup kemampuan untuk membaca persoalan dari sisi metodologis.

Sebab menurutnya, sepanjang ini Mensos Risma lebih terlihat bekerja berlandaskan simpati dan rasa kasihan saja.

"Nanti kalau orang tanya yang tanda tangan KTP siapa? Risma? Nanti nelayan yang mendapat pendapatan kurang, miskin, gak punya KTP, Menteri KKP bikin yang sama kayak Risma? Ini lah yang disebut dungu," ujar Rocky Gerung.

"Ini yang selalu saya bilang kedunguan. Karena kemampuan untuk membaca persoalan tidak dibasiskan metodologi. Ini karena simpati, kasihan, semua begitu,tapi caranya bukan pemberian status lewat KTP," lanjutnya.

Baca Juga: Keras! Roy Suryo Ejek Risma, Kocar Kacir saat Gempa Dituding Mau Nampang

Rocky Gerung kemudian menuturkan, alangkah lebih baik apabila Mensos Risma duduk di kantor dan berdiskusi dengan para akademisi perihal bencana yang belakangan marak terjadi.

Pasalnya, menurut dia hal itu lebih berguna untuk menanggulangi banyak hal. Termasuk jadwal Mensos Risma mengunjungi berbagai lokasi bencana.

"Ibu risma kalau duduk di kantor bisa diskusi akademis, supaya bisa prediksi ini musim apa. Potensi bencana besar sekali, ini data kita lengkap. Bu Risma tinggal panggil pakar sehingga bersiap pergi mencari lokasi bencana, bukan nyari pemulung," tandas Rocky Gerung.

Sebelumnya dikabarkan Kemensos memfasilitasi kelompok marjinal di DKI Jakarta agar bisa memiliki kartu identitas dan rekening bank.

"Untuk DKI Jakarta target kita 1.600 orang, sehari 100 orang," kata Mensos Risma dikutip dari Antara.

Mensos Risma mengatakan, program itu nantinya juga akan dilakukan di berbagai daerah, khususnya daerah yang terdapat Balai Kemensos.

Hal itu dilakukan Mensos Risma karena untuk menerima bantuan dari pemerintah, dibutuhkan kartu identitas sesuai dengan alamat dan KTP.

"Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak karena saat ini bantuan pemerintah diberikan kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan alamat dan KTP," kata Mensos Risma.

"Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," sambung eks Wali Kota Surabaya itu.

Load More