BeritaHits.id - Anggota DPR RI Mardani Ali Sera meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini tak perlu repot mengurusi KTP untuk para gelandangan di DKI Jakarta.
Sebaliknya, Mardani meminta Risma fokus memperbaiki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau data penerima bantuan sosial.
Hal itu disampaikan oleh politisi PKS itu melalui akun Twitter miliknya @mardanialisera.
"Bu Mensos Risma, daripada repot buatin KTP bagi para gelandangan di DKI, bu Risma seharusnya fokus pada tugas utama sebagai Mensos, memperbaiki DTKS yang menjadi basis data penerima bantuan sosial," kata Mardani seperti dikutip Suara.com, Kamis (21/1/2021).
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Bencana di Manado, Mensos Serahkan Bantuan Rp 1,8 M
Permintaan Mardani tersebut bukan tanpa alasan. Perbaikan DTKS menjadi persoalan yang harus segera dipecahkan.
Mengutip data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menemukan sebanyak 16,7 juta orang tanpa NIK dan 1,06 juta NIK ganda pada sistem DTKS Kementerian Sosial.
"Ini salah satu akar masalah dan sumber penyebab korupsi di tubuh Kemensos selama ini," ungkap Mardani.
Menurut Mardani,terobosan Risma mengubah skema bantuan sosial ke dalam bentuk tunai tidaklah cukup
Ia menyarankan terobosan tersebut terintegrasi dengan program Kementerian Sosial lainnya, mulai dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), DTKS hingga bansos daerah atau desa.
Baca Juga: Mensos Risma Masak di Pengungsian, Roy Suryo Sindir: Harus Bilang Wow?
"Jadikan reintegritas dan solidaritas data sebagai momentum bagi penyatuan skema bansos ke skema tunggal (terkonsolidasi)" tukasnya.
KTP untuk Gelandangan
Kemensos memfasilitasi kelompok marjinal di DKI Jakarta agar bisa memiliki kartu identitas dan rekening bank.
"Untuk DKI Jakarta target kita 1.600 orang, sehari 100 orang," kata Mensos Risma dikutip dari Antara.
Mensos Risma mengatakan, program itu nantinya juga akan dilakukan di berbagai daerah, khususnya daerah yang terdapat Balai Kemensos.
Hal itu dilakukan Mensos Risma karena untuk menerima bantuan dari pemerintah, dibutuhkan kartu identitas sesuai dengan alamat dan KTP.
"Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak karena saat ini bantuan pemerintah diberikan kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan alamat dan KTP," kata Mensos Risma.
"Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," sambung eks Wali Kota Surabaya itu.
Berita Terkait
-
Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Legislator PKS: RI Harus Jalankan Diplomasi Dagang Cerdas dan Terukur
-
Enaknya Jadi Setya Novanto: Korupsi Triliunan, Hukumannya Makin RIngan
-
Gus Ipul Salat Ied di Sentra Kemensos, Beri Semangat untuk Penerima Manfaat
-
Mensos: Sekolah Rakyat Butuh 700 Guru untuk 2.000 Murid
-
Eks Terpidana Andi Narogong Bungkam Usai Diperiksa KPK Soal Paulua Tannos
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak