BeritaHits.id - Kantor BPJS Ketenagakerjaan baru-baru ini digeledah Kejaksaan Agung guna mengusut kasus dugaan korupsi yang diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah.
Adanya mega korupsi di BPJS Ketenagakerjaan ini menuai sorotan berbagai pihak, salah satunya mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie.
Marzuki Alie menyayangkan adanya kasus dugaan korupsi di tubuh BPJS Ketenagakerjaan.
Bahkan Marzuki Alie mengecam keras tindakan para pelaku korupsi (koruptor) dan menyebut mereka lebih buruk dari hewan.
Pasalnya, uang yang sejatinya merupakan milik rakyat secara terang-terangan mereka korupsi demi kepentingan pribadi.
Pernyataan keras itu diutarakan oleh Marzukie Ali lewat jejaring Twitter miliknya pada Rabu (20/1/2021).
Marzuki Alie menyinggung serangkaian kabar dugaan korupsi yang belakangan tengah marak terjadi.
"Uang bansos orang miskin, uang tenaga kerja BPJS, uang simpanan rakyat Jiwasraya semua dikorup," ujar Marzuki Alie prihatin, seperti dikutip Suara.com.
"Korupsi APB sudah biasa, ini luar biasa, sudah gak ada hati manusia lagi, lebih buruk dari hewan," sambungnya keras.
Baca Juga: Mensos Risma Masak di Pengungsian, Roy Suryo Sindir: Harus Bilang Wow?
Kata Marzuki Alie, sumpah para pejabat seharusnya dibuat berbeda yakni dilaknat tujuh turunan.
"Sebaiknya pejabat-pejabat ini sumpahnya dibuat beda, dilaknat 7 turunan," tandas Marzuki Alie sembari menyematkan tautan berita soal dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menaikkan status hukum pengungkapan dugaan praktik korupsi di lembaga jaminan sosial tersebut menjadi penyidikan, setelah penerbitan surat perintah penyidikan (sprindik), Print-02/F.2/Fd.2/01/2021.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum-Kejakgung) Leonard Ebenezer mengatakan, sprindik tersebut terbit pada Selasa (19/1). “Berdasarkan sprindik tersebut, tim penyidik pada Jampidsus, mulai akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait sebagai saksi,” kata Ebenezer
Terkait penyidikan tersebut, Ebenezer menerangkan, tim di Jampidsus pada Senin (18/1) sudah memulai serangkaian proses pencarian bukti-bukti kasus. Di antaranya, dengan melakukan upaya penggeledahan di kantor induk BPJS Naker yang berada di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).
“Penyidik menyita beberapa data dan dokumen dalam penggeledahan tersebut,” kata Ebenezer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!