"Saya kepada BPK untuk melakukan audit terhadap penyelenggaraan Formula E ini, karena sampai hari ini pertanggungjawaban tidak ada. Sementara APBD telah berakhir. Artinya ini menjadi fiktif," tandasnya.
"Saya menunggu rekomendasi dari BPK apakah perbuatan ini masuk kategori merugikan kewenangan negara, memperkaya pihak ketiga," lanjutnya.
Ferdinand Hutahaean menjelaskan jika dana Formula E terindikasi tersandung korupsi, maka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segara turun tangan.
"Ini kalau sudah demikian, artinya adalah tindak pidana korupsi. Maka KPK sebagai pembasmi korupsi di negara ini harus turun ke Jakarta, harus menelisik ini siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Baca Juga: KPK Lelang Emas Berlian dan 2 Unit Mobil Dari Kasus Korupsi
Ferdinand Hutahaean turut menyinggung buzzer yang membangun opini bahwa dana Formula E aman karena agenda internasional.
Hal itu langsung ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean, jika dana tersebut aman maka harus dipublikasikan secara terbuka dengan menunjukkan bukti surat dari FIA atau surat kontrak.
"Sementara sekarang hanya buzzer yang bekerja membangun opini dengan narasi-narasi konyol, 'ini agenda internasional dananya aman'. Justru kalau ini agenda internasional harus semakin terbuka. Kalau memang aman buktikan surat dari pihak Federasi Otomotif Internasional (FIA) bahwa dana ini aman. Atau tunjukkan amandemen kontraknya, bahwa ini ditunda dan aman. Sampai kapan ditunda dan amannya? Supaya jelas, karena ketika ini tidak bisa dipertanggungjawabkan, ini adalah proyek fiktif dan ini adalah korupsi!," terangnya di akhir video.
Di unggahannya itu, Ferdinand Hutahaean menyuruh seluruh pendukung Anies Baswedan agar melihat video yang dibuat hinggga selesai.
"Pak Gub @aniesbaswedan tolong pendukungnya disuruh nonton hingga selesai, supaya paham masalah dan substansi pertanyaan saya yang mungkin mewakili jutaan rakyat tentang dana Formula E. Supaya Pak Gub juga bisa memberi keterangan secara terbuka, bukan hanya bicara dana aman tanpa bukti. (Mohon RT ya sobat)," tulis @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Dukung KPK Usut Korupsi Bansos Difabel, PKS: Bongkar sampai Akar-akarnya!
Tonton di sini.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Edhy Prabowo Diperiksa KPK Soal Barang Bukti Uang di Rumah Dinas Menteri
-
Pemprov DKI Batasi Pembagian BST, Hanya 500 Orang Tiap Lokasi
-
Perhiasan dan 2 Mobil Dari Perkara Korupsi Dilelang KPK Pekan Depan
-
KPK Gali Keterangan Edhy Soal Temuan Uang di Rumah Dinas Menteri KKP
-
KPK Lelang Emas Berlian dan 2 Unit Mobil Dari Kasus Korupsi
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak