BeritaHits.id - Aksi Presiden Jokowi bagi-bagi nasi kotak menimbulkan efek domino. Selain menimbulkan kerumunan warga yang berebut nasi kotak, aksi ini juga mengundang kritik dari publik karena Presiden Jokowi dianggap abai terhadap protokol kesehatan.
Salah satu yang menyampaikan kritik ialah Refly Harun. Ia menyampaikan pandangannya terkait hal tersebut lewat sebuah video yang diunggah di kanal Youtubenya. Dalam judul video tersebut ia menegaskan bahwa pencipta kerumunan itu adalah Presiden Jokowi.
"PENCIPTA KERUMUNAN ITU BERNAMA JOKOWI!!" bunyi judul video Refly Harun.
Dalam video tersebut, Refly mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak mungkin dipidanakan karena membuat kerumunan. Meskipun begitu ia tetap sepakat bahwa Presiden Jokowi adalah penyebab kerumunan yang terjadi di lokasi bencana itu.
"Kalau kita bicara tentang kerumunan yang diciptakan presiden Jokowi, ya saya bisa mengatakan bahwa ini kerumunan. Pertanyaannya adalah kerumunan ini diciptakan oleh kepala negara, coba mau diapakan? Apakah kepala negara juga akan diproses pidana? kan tidak mungkin," ujarnya.
Ia lantas mengingatkan bahwa segala sesuatu tidak akan baik jika diselesaikan dengan langkah memidanakan.
"Makanya dari awal, saya mengatakan selalu, jangan apa-apa dekati dari sudut pidana, apa-apa itu dekati dari sudut penyelesaian masalah, kalau misalnya menyelesaikan masalahnya bisa dengan minta maaf, dan di kemudian hari tidak melakukan perbuatannya lagi," lanjutnya lagi.
Refly menyebut, akibat dari sikap apa-apa dipidanakan terlihat dalam tanggapan masyarakat yang ingin agar Raffi Ahmad dan bahkan Jokowi dipidanakan seperti Habib Rizieq.
"Jadi ketika Habib Rizieq ditangkap karena protokol kesehatan, ada Raffi Ahmad yang baru divaksin melanggar protokol, maka imajinasi orang harus dipidanakan juga, nah yang gawat adalah ketika kerumunan itu justru diciptakan oleh kepala negara sendiri atau presiden RI, lalu tiba-tiba ada yang berimajinasi agar di-Habib Rizik-kan juga, kan runyam,"
Baca Juga: Istana Terima Surat Pengangkatan Kapolri Terpilih Listyo Sigit dari DPR
Berkaca dari kasus Habib Rizieq, Refly menyebut bahwa tindakan yang dilakukan Presiden JOkowi saat membagikan nasi kotak bisa dipersepsikan membahayakan orang lain juga. Meskipun para warga tak berkontak dekat dengan presiden, mereka satu sama lain saling berhimpitan tanpa jarak.
"Apa yang dilakukan Jokowi dapat dipersepsikan membahayakan orang lain juga," ujar Refly.
"Ia berjarak dengan Presiden Jokowi, tapi rakyatnya sendiri malah berkerumun dan berdempetan tidak ada lagi jarak," lanjutnya.
"Kan itu diciptakan oleh Presiden Jokowi sendiri," lanjutnya lagi.
Refly lantas menekankan bahwa Presiden Jokowi harus memberi contoh pada masyarakat untuk menghormati dan menegakkan protokol kesehatan.
"Presiden harus memberi contoh bagaimana menghormati dan menghargai protokol kesehatan, dan tidak memancing kerumunan," ucapnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Ijazah SMA Presiden Jokowi Palsu?
-
Jika Jokowi ke Purwakarta, Makanan Ini yang akan Disuguhkan oleh Bupati
-
Harapan dan Pro Kontra Warga AS Pasca Pelantikan Joe Biden
-
Mengenal Sejarah Tradisi Inaugurasi Presiden Amerika Serikat
-
Istana Terima Surat Pengangkatan Kapolri Terpilih Listyo Sigit dari DPR
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!