Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Minggu, 24 Januari 2021 | 17:13 WIB
Presiden Jokowi / [Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Perlu diketahui, Mahfud MD sebelumnya berkata, apabila tidak sependapat dengan pernyataan tertentu, alangkah lebih baik didiamkan saja. Tidak perlu menghina dengan cacian, bahkan sampai membandingkan dengan hewan.

"Kalau anda tak suka dengan statement atau tudingan seseorang yang anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dengan cacian atau gambar hewan. Diamkan saja," tulis Mahfud MD lewat jejaring Twitter miliknya pada Minggu (24/1/2021) seperti dikutip Suara.com.

Mahfud MD turut mengungkit ucapan berbahasa arab soal cara menjawab pertanyaan atau statemen orang dungu.

"Ada ungkapan 'tarkul jawaab alal haahil jawaabun', 'tidak menjawab statement atau tudingan orang dungu adalah jawaban terhadap orang dungu tersebut'," sambung Mahfud MD.

Baca Juga: Sentil Keras Jokowi, Natalius Pigai: PDIP dan Pemerintah Orang Rasis!

Mengomentari pernyataan Mahfud MD, Roy Suryo kembali mengingatkan bahwa sejatinya Ambroncius Nababan sudah menghina Natalius Pigai. Oleh sebab itu, dia menunggu langkah Polri berikutnya.

"Statement Menkopolhukam Prof Mahfud MD ini normatif, jadi banyak diragukan ketegasannya. Karena jelas-jelas si Ambroncius Nababan (Ketua Relawan Pro Jokowi-Maruf) itu sudah menyerang Natalius Pigai secara rasis," tandas Roy Suryo.

Kontroversi Natalius Pigai Disandingkan dengan Gorila

Pengguna Facebook dengan akun Ambroncius Nababan baru-baru ini menulis sebuah pernyataan rasis tertuju pada Natalius Pigai. Hal itu disampaikan untuk menyerang pernyataan Natalius terkait vaksin Covid-19.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya, vaksin Sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorila apalagi kadal gurun. Karena menurut UU gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Dihina Gorila, Natalius Pigai: Rasis, Menteri Jokowi Tak Ada dari Papua!

Unggahan Ambroncius Nababan tersebut menuai protes dari berbagai pihak lantaran dinilai terlampau keterlaluan.

Load More