Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Selasa, 26 Januari 2021 | 17:15 WIB
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19. [Ist]

BeritaHits.id - Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengapresiasi terobosan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menggunakan data KPU untuk vaksinasi Covid-19. Ia mengusulkan agar Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadikan sebagai lokasi penyuntikan.

Hal itu disampaikan oleh Andi melalui akun Twitter miliknya @andiarief_.

"Ide menggunakan data KPU untuk vaksin bisa jadi terobosan. Bahkan, kalau mungkin dilakukan di tempat pernah TPS ada jadi lokasi penyuntikan," kata Andi seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/1/2021).

Menurut Andi Arief, langkah tersebut perlu dilakukan agar proses vaksinasi Covid-19 bisa segera dilakukan di tingkat masyarakat umum.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Moderna Sangat Jarang Menyebabkan Reaksi Alergi

"Jika vaksinnya memang sudah ada pola ini bisa disegerakan," ungkapnya.

Andi Arief menjelaskan, jika jumlah vaksin Covid-19 yang dimiliki oleh pemerintah masih terbatas, maka ia menyarankan vaksinasi dilakukan di beberapa daerah terlebih dahulu.

"Kalau terbatas vaksinnya dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu," tukasnya.

Andi Arief usul TPS jadi lokasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Twitter/andiarief_)

Menkes Mau Pakai Data KPU untuk Vaksinasi

Menkes Budi mengaku enggan menggunakan data dari Kementerian Kesehatan untuk program vaksinasi. Sebab, data dari kemenkes tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tiba, 12.800 Nakes Kabupaten Bogor Siap Disuntik

"Saya akan perbaiki strateginya supaya tidak salah. Saya sudah kapok, saya tidak mau lagi memakai data Kemenkes," kata Budi.

Ia berinisiatif menggunakan data KPU sebagai basis data untuk program vaksinasi Covid-19.

Data KPU dinilai paling aktual dengan kondisi di lapangan, sebab KPU baru saja menggelar Pilkada 2020.

"Saya ambil data KPU, KPU manual kemarin baru pemilihan, itu yang paling terbaru. Ambil data KPU base-nya untuk masyarakat," tuturnya.

Load More