Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Rabu, 27 Januari 2021 | 21:12 WIB
Ustaz Yahya Waloni. [YouTube]

BeritaHits.id - Pendakwah Ustaz Yahya Waloni menyebut virus corona atau Covid-19 merupakan virus ciptaan Tuhan. Oleh karenanya, virus tersebut mustahil masuk ke dalam masjid.

Hal itu disampaikan oleh Yahya Waloni melalui siaran Hadits TV di YouTube. Ia mengaku selama ini ia selalu berdakwah di masjid dan dihadiri oleh banyak jemaah.

Jika Covid-19 memang ada di dalam masjid, maka sudah pasti ia beserta para jemaah akan tertular virus tersebut.

"Tidak ada musibah menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. Di dalam masjid begini enggak ada virus. Ente (jemaah yang hadir) berdekatan gini, kalau betul virus ada di masjid, pas keluar mampus semua kita ini," kata Yahya Waloni dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: Pemerintah Sudah Bayar Rp 633 Miliar, Lunasi 3 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Yahya Waloni meminta agar pemerintah tak membuat peraturan yang mengada-ada. Ia menolak jika pemerintah membatasi kegiatan keagamaan dengan dalih pandemi Covid-19.

Padahal, pemerintah tetap menggelar pesta demokrasi Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Kedua kegiatan tersebut ama-sama menyebabkan terjadinya kerumunan. Namun, pemerintah terlihat tebang pilih dalam menegakkan aturan.

"Enggak usah munafik bikin-bikin aturan. Tablig akbar dilarang, Pilkada enggak. Virus itu bukan datang dari Wuhan, tapi dari Tuhan," tegasnya.

Tak Mau Pakai Masker

Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Capai 1 Juta, Tempat Tidur di RS Kian Menipis

Ustaz Yahya Waloni juga sempat menggemparkan publik lantaran ia menolak memakai masker. Bahkan, jika ia diancam denda hingga ditembak mati sekalipun, ia menegaskan akan tetap menolak memakai masker.

Dalam ceramahnya, Yahya Waloni menyebut sejak awal ia tidak pernah mengenakan masker dan sampai kapanpun ia tidak akan memakai masker.

Padahal, penggunaan masker dianjurkan oleh pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Dari awal saya enggak pernah pakai masker, samapi sekarang biarpun mati saya tidak mau pakai masker. Jangankan denda, ditembak mati sekalipun saya tidak akan pakai masker," kata Yahya Waloni.

Yahya mengaku ia memiliki perbedaan prinsip dengan sang istri. Sang istri sempat meminta Yahya mengenakan masker sebagai penggugur syarat ketika bepergian menggunakan transportasi umum.

Namun, dengan tegas ia tetap menolak memakai masker. Bahkan ia juga menegaskan surga yang nanti akan dimasukinya berbeda dengan orang lain.

"Kalau istri saya mau pakai, kau pakai saja. Saya enggak mau karena nanti di surga beda-beda," ungkap Yahya.

Saat diminta untuk melakukan swab antigen, Yahya Waloni juga enggan melakukannya. Ia merasa tubuhnya sehat sehingga tak perlu menjalani swab antigen sebagai persyaratan menaiki transportasi umum.

"Tidak boleh naik kalau tidak ada antigen? Antigen bagaimana? Orang sehat begini," ucapnya.

Ia justru merasa khawatir saat dilakukan swab justru ia akan disuntik mati oleh orang kafir.

"Saya ini yang menentang-nentang kafir, begitu dokternya Kristen 'Aha, ini dia. memang ditunggu-tunggu kau'. Bukan disuntik vaksin saya malah disuntik mati," tuturnya.

Load More