Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Dwi Atika Nurjanah
Kamis, 28 Januari 2021 | 07:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [ANTARA]

BeritaHits.id - Pegiat media sosial, Denny Siregar mengomentari sikap Gubernur Anies Baswedan yang menunda perhelatan Formula E. Padahal diketahui Pemprov DKI Jakarta telah menggelontorkan sejumlah dana yang besar dalam penyelenggaran balap mobil tersebut.

Hal itu ia sampaikan melalui kicauan di akun Twitter miliknya. Denny Siregar menilai Anies Baswedan telah menghamburkan dana sebesar Rp 1,1 trilun untuk Formula E.

"Wah banyak yaaa 1,1 Triliun rupiah," tulis @Dennysiregar7 seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/1/2021).

Denny Siregar turut menyinggung sikap Anies Baswedan yang dianggap tak memperhatikan ribuan pedagang kecil di Jakarta yang kesusahan akibat PSBB, sementara dirinya asyik membuang uang triliunan rupiah.

Baca Juga: Anies Disuruh Mundur, Analis: Relasi Gerindra dan Anies Memang Unik

"Disaat yang sama, ribuan pedagang kecil di Jakarta ambruk karena PSBB dan jam malam," ujarnya.

Denny Siregar turut meminta orang nomor satu DKI untuk menjawab pertanyaannya itu.

"Tolong jawab dong @aniesbaswedan," pintanya.

Denny Siregar singgung Anies soal dana Formula E, capai Rp 1,1 triliun (twitter.com/Dennysiregar7)

Dalam cuitannya itu, Denny Siregar turut membagikan sebuah artikel yang berjudul "Formula E Ditunda, PDIP Tuding Anies Hamburkan Dana Rp 1,1 Triliun Lebih".

Artikel itu berisi pernyataan dari anggota Komisi B DPRD DKI Gilbert Simanjuntak, yang menuding Anies Baswesdan menghamburkan dana senilai Rp 1,1 triliun untuk menggelar balapan Formula E.

Baca Juga: Ada Dua Arti Kritikan Ali Lubis Agar Anies Mundur

Pada keterangan pers tersebut, Gilbert menjelaskan rincian dana dari Formula E, mulai dari commitment fee sebesar Rp 560 miliar, sejumlah dana lain Rp 200 miliar, lalu dana perubahan lapangan Monas capai Rp 143 miliar, dan dana lain yang disebutkan olehnya.

Seperti diketahui, Formula E yang semula akan dilaksanakan tahun ini mesti dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Load More