BeritaHits.id - Politikus Ferdinand Hutahaean menganggap ceramah Ustaz Tengku Zulkarnain atau Tengku Zul tak mewakili mayoritas masyarakat luar suku Jawa. Dia juga menuturkan bahwa ceramah Tengku Zul hanya memicu kebencian antarsuku.
Selain itu, Ferdinand Hutahaean turut meminta pada Natalius Pigai untuk tak terpancing dengan isi ceramah tersebut, karena tak mewakili suku luar Jawa.
Hal itu Ferdinand Hutahaean sampaikan melalui kicauan di akun Twitter pribadinya. Dia berpendapat, dirinya tak merasa diwakili oleh ceramah yang disampaikan oleh Tengku Zul.
"Bang @NataliusPigai2, ceramah @ustadtengkuzul tak bisa disebut mewakili mayoritas luar Jawa. Saya sebagai luar Jawa tidak merasa diwakili," tutur @FerdinandHaean3 seperti dikutip Suara.com pada Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Pernyataan Natalius Pigai Setelah Ambroncius Nababan Ditahan
Mantan kader Partai Demokrat ini menjelaskan, ceramah Tengku Zul hanyalah berisi kebencian pribadi semata pada suku Jawa.
"Bagi saya ceramah itu hanya kebencian personal Tengku Zul kepada Suku Jawa dan bukan gambaran sikap mayoritas. Itu pribadi!!," jelasnya.
Ferdinand Hutahaean juga menyinggung Aktivis asal Papua tersebut untuk tidak membedakan suku Jawa dan luar suku Jawa. Bahkan ia meminta agar Natalius Pigai tak menyebut suku lain dengan nada tak bersahabat.
"Saya perhatikan Natalius Pigai beberapa kali bicara tentang suku lain khususnya Jawa dengan nada tak bersahabat atau dengan nada kebencian. Memang tidak terlihat mencemooh dan mencaci, tapi menyebut-nyebut suku lain dengan nada tak bersahabat itu adalah tidak baik. Kita ini beda suku tapi tak boleh membenci," kata Ferdinand.
Di kicauan lainnya, Ferdinand Hutahaean beranggapan dirinya yang hidup di komunitas suku Jawa, tak pernah merasakan dibenci dan dimusuhi karena beda suku.
Baca Juga: Ujaran Rasis Gorila, Natalius Pigai: Ambroncius Telah Menghina Papua!
Menurutnya, suku Jawa tak pernah rasis, bahkan selalu menjadi tamu di daerah lain pada program transmigrasi.
"Saya orang Sumatera yang lama hidup dikomunitas Jawa. Saya tak pernah merasakan dimusuhi atau dibenci karena beda suku. Suku Jawa selama ini tak pernah rasis, bahkan menjadi tamu di daerah-daerah dalam program transmigran," imbuhnya.
Melanjutkan cuitannya, Ferdinand Hutahaean meminta agar Natalius Pigai dan Tengku Zul tak saling sindir dan memicu permusuhan antarsuku.
"Jadi @NataliusPigai2 dan @ustadtengkuzul jangan membakar permusuhan antarsuku," pintanya.
Isi Ceramah Tengku Zul yang Disetujui Natalius Pigai
Diketahui dalam cuitan artikel yang dibagikan oleh Ferdinand Hutahaean, memuat berita berjudul "Ceramah Tengku Zulkarnain Dianggap Wakili Mayoritas Luar Jawa, Natalius Pigai: Ini Injustice, Jokowi Mesti Baca Signal Ini!".
Dalam artikel tersebut dijelaskan, isi ceramah Tengku Zul itu menyinggung perbedaan kebiasaan masyarakat Jawa dan Sumatera. Selain itu ia turut menyebut ulama Jawa jika berceramah di Sumatera tidak akan didengarkan oleh umatnya. Lantaran, ulama Jawa terlalu kalem dan hanya membuat umatnya tertidur.
Lantas hal itu ditanggapi oleh Natalius Pigai yang menyinggung bahwa perkataan Tengku Zul telah mewakili perasaan mayoritas luar Jawa.
Aktivis asal Papua ini turut menuturkan, Indonesia selama ini dikuasai oleh suku Jawa. Terlihat dari jabatan petinggi Indonesia hanya diduduki mayoritas orang Jawa.
Berita Terkait
-
Dulu Koar-koar Minta Rp 20 T, Peran Natalius Pigai di Kasus Penembakan Siswa SMK Dipertanyakan
-
Ramai Disenggol Netizen, Menteri HAM Natalius Pigai Turunkan Tim Pantau Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Netizen Ramai Cari Menteri HAM Natalius Pigai, Buntut Dugaan Polisi Tembak Siswa di Semarang: Harusnya Paling Berisik
-
Apa Itu Microinsult? Dugaan Omongan Rasis Trump ke Prabowo Jadi Sorotan
-
Pujian Trump pada Bahasa Inggris Prabowo Jadi Kontroversi, Justru Dianggap Rasis?
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak