Fakta Nenek Kepergok Mencopet di Pasar, Ada Kisah Sedih di Baliknya

BeritaHits.id - Beredar sebuah video viral memperlihatkan seorang wanita lanjut usia yang dihakimi oleh sejumlah orang.

Dalam video yang beredar di jejaring media sosial itu terlihat seorang nenek yang berada di antara kerumunan.

Rupanya, nenek tersebut kepergok melakukan pencopetan di pasar. Kejadian tersebut terjadi di Pasar Mandiraja, Banjarnegara.

Aksi pencopetan tersebut akhirnya berhasil digagalkan oleh sejumlah pedagang dan pengunjung pasar.

Baca Juga: Viral Trik Pisahkan Putih dan Kuning Telur dengan Bawang, Begini Caranya!

Dalam video tersebut, nenek itu tampak mendapatkan cacian dan makian dari sejumlah orang.

Salah seorang pria pun terlihat menginterogasi sambil mencengkeram tengkuk nenek tersebut.

Dikutip dari hestek.id--jaringan Suara.com, berikut fakta dari nenek yang mencopet di pasar tersebut.

Asal Usul

Kejadian pencopetan di pasar tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Mandiraja, Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar.

Baca Juga: Viral! Temukan HP dan Niat Kembalikan, Pasutri Ini Malah Dituduh Mencuri

Peristiwa pencopetan itu terjadi tepatnya pada Sabtu (30/1/2021) pukul 05.45 WIB.

Nenek berinisial RN (50) tersebut merupakan seorang warga asal Sidareja, Cilacap.

Dirinya merantau menggunakan kendaraan umum. Suyit mengatakan tujuan RN ke Banjarnegara untuk mencari uang.

Curi Uang Rp 100 Ribu

RN mengaku jika dirinya memang berusaha untuk mencopet. Akan tetapi, dia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100 ribu," ujar Suyit.

Tinggal Sendiri

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Suyit mengatakan RN mengaku hidup sebatang kara. Suami dan anaknya telah lama merantau ke luar kota.

RN mengaku merasa kekurangan karena tidak memiliki uang. Akhirnya, dia pun nekat mencopet.

"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung ga punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," ujar Suyit.