Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Hernawan
Rabu, 03 Februari 2021 | 06:57 WIB
Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, usai menjalani pemeriksaan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian 'Islam Arogan', Senin (1/2/2021) malam. [Suara.com/Muhammad Yasir]

BeritaHits.id - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda belakangan menjadi sosok yang ramai disorot publik karena dituding menyebut Islam agama arogan dan menghina Natalius Pigai.

Seiring dengan panasnya polemik tersebut, pegiat media sosial ini dalam sebuah mengungkap awal mula adanya nama Abu Janda.

Usut punya usut, ternyata nama Abu Janda muncul pada 2015 saat dia membuat sebuah video parodi soal munculnya kelompok teror ISIS. Tak disangka, videonya kala itu membuatnya langsung viral.

Abu Janda mengungkit salah satu panglima ISIS dari Indonesia yang menjadi titik mula asal usul namanya dibuat.

Baca Juga: Ingin Moeldoko Ketum, Eks Petinggi Demokrat Ingatkan Tak Bisa Larang KLB

Kata dia, pentolan ISIS tersebut bernama Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal al Yemeni al-Indonesi. Dia merupakan panglima ISIS yang sempat membuat heboh lantaran membuat video ancaman.

"Dalam tradisi ISIS, kalau gabung ke mereka kan namanya menjadi Abu. Seperti Abu Jandal ini. Ketika itu dia bikin video viral yang ancam bawa pasukan ISIS ke Indonesia, mau bunuh Polri, TNI, bahkan Moeldoko yang saat itu jadi Panglima TNI," ungkap Abu Janda seperti dikutip Hops.id -- Jaringan Suara.com dari sebuah wawancara pada Selasa (2/1/2021).

Abu Janda menjelaskan, dia berinisiatif membuat parodi seiring banyaknya orang yang ketakutan dengan ISIS.

Pegiat media sosial itu lalu menggunakan baju yang sama berikut atributnya. Akan tetapi, dia memainkan parodi dengan memplesetan kata-kata.

Misalnya, saat Abu Jandal pentolan ISIS mengancam TNI, pria bernama Permadi Arya itu menggantinya dengan KPI.

Baca Juga: Soal 'Islam Arogan' Abu Janda, Cak Nun Wanti-wanti Jangan Asal Ngomong

Ternyata, video parodi miliknya diklaim lebih viral daripada ancaman Abu Jandal. Sejak saat itu, Abu Janda semakin merasa ada hal yang bisa dijual kepada publik mengenai dirinya.

Kata Abu Janda, salah satu hal yang bisa ditonjolkan darinya adalah cara untuk menangkal radikalisme di Indonesia dengan cara yang unik, mengaitkan dengan humor dan komedi.

"Istilah orang Jawa itu ngece. Saat itu, BBC bahkan sempat menulis tentang aku dengan judul melawan radikalisme dengan humor. Nah itu asal usul Abu Janda, sampai sekarang. Aku ambil nama Abu Jandal, namun L nya aku hilangin," terang Abu Janda.

Lebih lanjut, Abu Janda mengomentari julukan yang kata dia sempat dilontarkan oleh penceramah Felix Siauw. Dia tegas menolak anggapan sebagaimana dilempar yang menyebut Abu Janda merupakan bapak dari para janda.

Sejak dari sana, Abu Janda mengaku jika konten merupakan bagian hidupnya sehari-hari. Bahkan, dia meraup untung dari sana.

"Aku outsourcing, ada yang fee-nya per konten. Ada yang minta bulanan. Itu sudah jadi profesi. Sementara untuk tema, saya memang fokus ke radikalisme dan intoleransi," tandas Abu Janda.

Load More