Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Dwi Atika Nurjanah
Rabu, 03 Februari 2021 | 12:42 WIB
Bukan di Gedung DPR, Pemuda Ini Suarakan Aspirasinya di Lampu Merah (tiktok.com/@aventpourquoipas)

BeritaHits.id - Sebuah video memperlihatkan seorang pemuda di Bali tengah menyuarakan aspirasinya mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di lampu merah, viral di media sosial.

Hal itu ia lakukan, mewakili pedagang dan pengusaha kecil di Bali yang terkena dampak PPKM wilayah Jawa dan Bali.

Aksi pemuda tersebut diketahui melalui unggahan akun TikTok @aventpourquoipas.

"Dengarkanlah suara kami wahai pemerintah yang ada di kursi atas, kami di Bali sengsara, pariwisata mati, jam malam dibatasi," tulis keterangan unggahan itu.

Baca Juga: Nia Ramadhani Sambat Jadi MC bareng Raffi Ahmad: Kirain Ngobrol Biasa Gitu

Dalam video itu, tampak pemuda mengenakan kaus berwarna kuning berdiri di lampu merah. Sambil memegang perekam suara, ia mulai menyampaikan keresahannya di hadapan pengendara.

"Selamat siang teman-teman lampu merah semuanya, saya di sini sebagai warga negara Indonesia ingin menggunakan hak saya dalam mengkritik segala kebijakan pemerintah yang dirasa memberatkan beberapa masyarakat," ujar pemuda itu speerti dikutip Suara.com, Rabu (3/2/2021).

Dalam aksinya itu, ia menyampaikan bahwa dirinya mewakili warga Bali tidak bermasalah dalam pemakaian masker dan PSBB. Namun untuk penerapan jam malam, pemuda ini merasa keberatan lantaran menyengsarakan sejumlah usaha-usaha kecil.

"Di sini masker dan PSBB kami tidak ada masalah, yang menjadi masalah adalah penerapan jam malam yang cukup menyengsarakan beberapa usaha-usaha kecil dan angkringan," ujarnya di bawah terik matahari.

Selain itu, pemuda ini merasa agak kesulitan karena pemerintah ingin masyarakatnya berinovasi selama pandemi Covid-19 namun kenyataannya malah memberatkan.

Baca Juga: Sempat Viral Penjual Kopi Seksi di Bali, Cowok ke Lokasi Ketemu Sosok Ini

"Masyarakat di sini merasa agak kesulitan dan para oknum penguasa ingin masyarakat berinovasi dalam masa pandemi. Tapi kenyataannya apa yang dilakukan oleh pemerintah di atas sana sangat memberatkan dengan mempersempit penerapan jam malam yang membunuh beberapa usaha-usaha kecil," tuturnya.

Pemuda itu turut menjelaskan mengapa ia melakukan aksinya itu di lampu merah bukan di gedung pemerintahan seperti DPR.

"Kami di sini ingin mengkritik beberapa pemerintah lebih baik di lampu merah daripada di depan gedung tiak di dengar. Terima kasih semuanya, semoga pemerintah dan oknum-oknum di atas sana mampu mendengar apa yang menjadi aspirasi masyarakat," jelasnya.

Akibatnya, aksi pemuda itu pun menjadi viral di berbagai media sosial, khusunya di akun TikTok @aventpourquoipas yang sudah ditonton lebih dari 453 ribu kali.

Sejumlah warganet tampak memberikan beragam komentarnya. Tak sedikit dari mereka yang setuju dengan aksi pemuda tersebut.

"Setuju MEWAKILI rakyat," ujar akun @yesijang68.

"Entah kenapa bisa dibatasi jam malam, mungkin takut kerumunan? Tapi apa bedanya kerumunan di malam hari dan kerumunan siang hari? Ini peraturan pali tidak mengerti dengan peraturan-peraturan pemerintah saat ini," tutur akun @anselusmakedoniameghael0.

"Karena aktivitas pemerintahan 90 persen siang. Justru itu bila diterapkan siang malam, maka aktivitas pemerintah ikut terganggu. Urusan kita lewat," balas akun @zaiyfillah.

"Lanjut saudaraku, sudah mau mewakili seluruh warga Indonesia," imbuh akun @azzam.1994.

"Mewakili semua rakyat kecil di Indonesia. Hanya para pedagang kecil yang bakalan ngerti, semoga kaum bergaji lebih peka," tulis akun @rigan27riyan.

Tonton di sini.

Load More