BeritaHits.id - Pegiat media sosial Permadi Aktivis alias Abu Janda belakangan menjadi sorotan. Tidak hanya soal tudingan rasisme terhadap Natalius Pigai dan ucapan Islam agama arogan, pengakuan terkait peran mendukung Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) pun turut merebut perhatian.
Baru-baru ini, Roy Suryo ikut membagikan video Abu Janda yang mengaku secara terang-terangan bahwa dia direkrut Jokowi menjadi tim pemenangan kampanye Jokowi-Ma'ruf pada 2018 silam.
Hal itu ikut disorot oleh Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun yang memberikan komentar menohok, menyinggung soal adanya pelanggaran.
Refly Harun mengatakan, salah satu pertanyaan terbesar atas kasus ini adalah dari mana uang untuk membayar Abu Janda berasal. Apakah dari uang pribadi, uang kampanye, atau uang negara sebagaimana disinggung Roy Suryo.
"Apa masalahnya dengan dibayar? Ada 2 soal. Pertama, Sumber uang itu dari mana? Ini pertanyaannya. Uang pribadi atau uang kampanye, atau uang negara, itu penting. Ini hanya yang bayar saja yang tahu, bahkan Roy Suryo gak tahu persisnya," ujar Refly Harun seperti dikutip Suara.com dari video dalam saluran YouTube miliknya, Kamis (4/1/2021).
Refly Harun menerangkan, kalau dana yang dipakai untuk membayar Abu Janda berasal dari uang negara, maka hal itu jelas merupakan pelanggaran dan harus ada tindakan kemudian.
"Kalau itu menggunakan uang negara maka jelas itu abuse of power. Bahkan kalau dalam perspektif Pemilu jelas itu merupakan pelanggaran Pilpres, menggunakan uang negara dalam Pemilu. Kalau kita pakai standar tinggi terhadap penyalahgunaan keuangan negara, maka kasus ini harusnya menghebohkan, diinvestigasi DPR," jelasnya.
Meski begitu, Refly Harun tampak seperti ragu mengingat banyak anggota DPR lebih berpihak kepada Presiden Jokowi.
Refly Harun lalu menjelaskan kemungkinan yang terjadi apabila Abu Janda digaji menggunakan uang Tim Kampanye Nasional (TKN) sebagaimana diketuai Erick Thohir.
Baca Juga: AHY Surati Jokowi Soal Isu Kudeta, Mensesneg: Kami Tak Perlu Jawab
"Kalau dibayar TKN, bisa dikategorikan money politic karena Abu Janda bukan tim resmi sependek pengatahuan. Jadi tim sukses bukan istilah dalam pemilu. Adanya tim kampanye," kata Refly Harun.
Bahkan, Refly Harun sampai-sampai menyebut adanya kemungkinan kampanye yang dilakukan oleh Abu Janda ilegal.
"Permadi Arya bukan anggota tim kampanye, bukan juga Parpol yang punya hak kampanyekan anggotanya. Kampanye yang dia lakukan ilegal karena dia mengatakan ikut dalam influencer. Kaitan dengan bayaran itu, bisa dikatakan money politik karena membayar orang yang bukan tim kampanye untuk berkampanye," tegas Refly Harun.
Lebih lanjut, Refly Harun menyebut ini masalah serius yang harus ditindaklanjuti DPR apabila ingin pemerintahan lebih baik.
"Ini perkara serius. Kalau kita ingin menegakkan kebijakan anti korupsi, DPR harus peka, menginisasi pembentukan Pansus, setidaknya pakai hak bertanya. Panggil Abu Janda, dibayar siapa, pakai uang mana, buktinya, dan sebagainya," tandas Refly Harun.
Diberitakan suarariau.id, beberapa waktu lalu beredar luas sebuah video di media sosial yang secara terang-terangan Abu Janda mengatakan bahwa dia direkrut oleh Jokowi untuk menjadi tim pemenang kampanye Jokowi-Maruf tahun 2018 silam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Rebalancing MSCI Hari Ini, Saham-saham Ini Diprediksi Masuk Indeks
-
Harga Emas Antam Longsor, Hari Ini Jadi Rp 1.943.000 per Gram
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!