BeritaHits.id - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi memberikan usulan kepada Presiden Joko Widodo terkait langkah penanganan covid-19.
Teddy memberikan sejumlah usulan kepada Jokowi untuk melakukan lockdown pada akhir pekan.
Usulan tersebut dia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.
Dalam cuitannya itu, dirinya juga menyebut nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Jelang Olimpiade, Tokyo Prediksi Kenaikan Kasus COVID Hingga 9 Kali Lipat
Teddy meminta untuk 'menidurkan' Indonesia selama 12 jam. Selain itu, dirinya juga meminta untuk menerapkan protokol ketat selama 12 jam.
"Saya usul untuk Tidurkan Indonesia selama 12 jam dan bangunkan Indonesia dengan protokol ketat selama 12 jam selanjutnya. Di mana efek dari tidurkan Indonesia bisa menguatkan imun. Dan ketika membangunkan Indonesia, tubuh dalam keadaan fit dan bersih," ujarnya, dikutip Suara.com.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa lockdown akhir pekan bisa dimulai pada hari Jumat.
"Lockdown akhir pekan dimulai dari hari jumat jam 20:00 sampai dengan jam 5 pagi hari Senin. Selain akan ada pertentangan soal ekonomi juga tidak sesuai dengan masa inkubasi 14 hari. Jadi kalau cuman 2 setengah hari, lalu hari selanjutnya tidak lockdown, tentu menjadi tidak berpengaruh lockdownnya," lanjutnya.
Menurut Teddy, apabila pemerintah menggunakan usulannya maka ekonomi masih terus tetap berjalan.
Baca Juga: Hati-hati, Ini Faktor yang Bikin Imunitas Tubuh Turun Selama Pandemi
"Jika menggunakan pola Tidurkan Indonesia, yaitu lockdown 12 jam dan PSBB 12 jam kemudian, maka selain ekonomi bisa terus berjalan, masa inkubasi 14 hari bisa terlaksana karena setiap hari. Ekonomi tetap berjalan dan penyebaran virus corona bisa semakin mengecil," ujarnya.
Di akhir usulannya itu, Teddy meminta agar kepala daerah bisa tegas melakukan pengetatan protokol kesehatan.
"Oleh karena itu, jika kepala daerah bisa tegas melaksanakan hal ini, tentu lebih baik. Tapi jika tidak punya ketegasan seperti yg sudah-sudah, maka yang melaksanakan hal ini tentu harus pihak militer. Sebaik apapun rencana yang dibuat, akan sia-sia jika tidak punya ketegasan," ungkapnya.
"Mungkin perlu dipertimbangkan program Tidurkan Indonesia, selain ekonomi bisa terus berjalan dan berpotensi menurunkan penyebaran virus. Pilihan lockdown akhir pekan hanya akan menimbulkan gesekan dan tidak menurunkan penyebaran virus," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jelang Olimpiade, Tokyo Prediksi Kenaikan Kasus COVID Hingga 9 Kali Lipat
-
Hati-hati, Ini Faktor yang Bikin Imunitas Tubuh Turun Selama Pandemi
-
Anies Baswedan Makin Gemilang di Dunia Global, Rocky Gerung: Istana Cemas
-
Jumlah Masih Sedikit, Wagub Jakarta Ajak Penyintas Donor Plasma ke PMI
-
Ingatkan Ganjar, Satgas Covid: 3T Harus Diperkuat Meski Dua Hari di Rumah
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak