BeritaHits.id - Pengamat Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib membongkar awal mula anggota FPI bergabung dengan kelompok gerakan radikalisme ISIS.
Ridwan mengatakan banyak anggota FPI yang bergabung ke ISIS lantaran terkena jebakan atau prank.
Dirinya mengungkapkan bahwa simpatisan FPI salah prasangka dan justru memuji ISIS lantaran saat itu baru saja berdiri.
Mereka tidak memahami secara benar arah perjuangan ISIS.
"Berdasarkan data yang saya dapatkan mereka itu sudah keluar dari FPI pada saat bergabung dengan JAD (salah satu jaringan teroris). Memang pada tahun 2015 saat itu sedang terjadi yang kami sebut sebagai euforia ISIS. Jadi orang berlomba-lomba memuji ISIS karena ISIS kan kala itu baru berdiri," ujar Ridwan, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com., Sabtu (6/2/2021).
Para anggota FPI pada saat itu mengira bahwa ISIS merupakan organisasi yang memiliki niat baik.
Mereka mengira ISIS memiliki tujuan menyatukan umat Islam di dunia. Hingga akhirnya, mereka tertarik.
Namun pada 2016 hingga 2017, pihak FPI sadar bahwa itu merupakan jebakan kampanye ISIS.
Hal itu dibuktikan setelah ISIS melakukan serangan brutal bahkan tega membunuh banyak orang.
Baca Juga: Umat Islam dan Kristen Irak Bareng Bangun Masjid dan Gereja yang Dibom ISIS
Habib Rizieq Shihab yang mengetahui hal tersebut pun dengan tegas memilih untuk meninggalkan rasa simpatinya kepada kelompok ISIS.
"Tetapi setelah ISIS terbukti membunuh sesama muslim FPI kemudian lewat Habib Rizieq Shihab saat itu 2017 atau 2016 akhir memilih untuk meninggalkan ISIS," ujar Ridwan.
Ridwan mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini sudah tidak ada lagi anggota teroris yang masih aktif dalam kegiatan dan organisasi masa FPI.
Hal ini dikarenakan banyak yang telah merasa pandangan dan arah perjuangan FPI berbeda dengan ISIS.
Contohnya, FPI secara terang-terangan menyampaikan pendapatnya secara terbuka melalui aksi demonstrasi massa hingga seminar.
"FPI melakukan demonstrasi terbuka, melakukan seminar, melakukan kajian terbuka yang itu bukan cara-cara ISIS gitu loh. Cara-cara ISIS, cara-cara tertutup yang tidak mau melakukan kompromi dengan siapaun termasuk dengan pemerintah," jelasnya.
Berita Terkait
-
Sentil Makanan Barat, Tukang Cilok Beri Pesan Menohok di Gerobaknya
-
Warganet Malaysia Serbu Facebook Jokowi, Minta PM Muhyiddin Pulang
-
Berkaca dari Rektor Paramadina, Mengapa Vertigo Bisa Berisiko Kematian?
-
Benarkah Museum Ketransmigrasian Hidup Segan Mati Tak Mau?
-
Akun Facebook Jokowi Diserang Netizen Malaysia, Komisi I: Salah Alamat!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!