Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Kamis, 18 Februari 2021 | 15:23 WIB
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pemakaman ibu negara Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY. Terbukti bahwa sejak awal Pak SBY memang memiliki desain pencitraan tersendiri termasuk istilah 'kecolongan dua kali' sebagai cermin moralitas tersebut," kata Hasto dalam keterangan pers.

Hasto menyebut, rakyat bisa menilai sendiri mengenai apa yang dituduhkan oleh SBY kala itu merasa dizalimi oleh Megawati.

"Kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan," ungkapnya.

Load More