Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Chyntia Sami Bhayangkara
Minggu, 21 Februari 2021 | 18:43 WIB
Gus Miftah (Instagram/@gusmiftah)

Menurut Gus Miftah, lokasi makam Gus Dur tersebut juga telah menggerakkan roda perekonomian warga sekitar.

Mulai dari pengusaha bis, rumah makan hingga berbagai pedagang sekitar bisa hidup berkat antusiasme jemaah yang berziarah ke makam Gus Dur.

Gus Miftah menilai, Rachland yang telah membandingkan museum SBY dengan makam Gus Dur telah gagal memahami fakta-fakta yang ia sampaikan tersebut.

"Artinya kalau ada orang membandingkan pembangunan museum di Pacitan dengan makam Gus Dur saya pikir dia gagal paham," tukasnya.

Baca Juga: Tersinggung Rachland Nashidik, Barikade Gus Dur Serbu DPC Demokrat Malang

Alissa Wahid Meradang

Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia sekaligus putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid mengomentari pernyataan politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik.

Alissa Wahid membantah adanya anggapan yang berspekulasi bahwa makam Gus Dur dibiayai oleh negara. Sebab sampai sekarang, makam dibiayai oleh keluarga Ciganjur.

Dia menambahkan, dana negara sebagaimana diungkit bukan untuk makam, tetapi jalan raya dan lahan berjualan warga. Bukan tanpa sebab, setiap tahun banyak orang berziarah ke makam Gus Dur.

"Bang RachlanNashidik, makam #GusDur sampai saat ini dibiayai oleh keluarga Ciganjur, termasuk prasasti. PP Tebuireng pun hormati ini. Dana negara tidak untuk makam tetapi untuk jalan raya, lahan berjualan warga. Maklum, ada 1,5 sampai 2 juta peziarah setiap tahun. Negara urus ini," ungkap Alissa lewat jejaring Twitter-nya

Baca Juga: Sebut Makam Gus Dur Dibiayai Negara, Rachland PD Ditegur Alissa Wahid

Soal pendanaan museum, Alissa Wahid juga menegaskan tidak ada yang namanya dana Museum Gus Dur.

Load More