Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Senin, 22 Februari 2021 | 18:44 WIB
Ade Armando (YouTube/CokroTV).

Karena itulah Anies beranggapan jika yang dibangun bukanlah gorong-gorong, tetapi memastikan air menyerap ke tanah, tanpa perlu ada penggusuran.

"Dia juga bilang akan lakukan naturalisasi, pembaruan ekosistem, perbanyak tanaman tepi sungai, mengganti dinding sungai jadi kawasan hijau. Tapi semua tak pernah jelas, tak ada eksekusi yang jelas. Sudah naturalisasi Ahok dihapus, normalisasi juga tak dijalankan,” paparnya.

Anies pula lah yang disebut-sebut Ade telah memotong anggaran penanggulangan banjir pada 2019 lalu, dari Rp 800 miliaran menjadi cuma Rp 300 miliaran.

Alhasil usai 2020 hujan ekstra turun, banjir langsung terjadi di mana-mana.

Baca Juga: Banjir di Rawa Buaya Surut Lebih Cepat, Ketua RT Beberkan Kekurangan Anies

“Dia tak juga mencegah agar petaka 2020 terulang, dia cuma banyak berdoa agar hujan tak turun. Dan terbukti doa-doa tak manjur, ibu kota terendam pada 2021," tukasnya.

Load More