Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Selasa, 09 Maret 2021 | 12:03 WIB
Ilustrasi puncak Gunung Rinjani. (Shutterstock)

BeritaHits.id - Kisah perjalanan seorang pria menempuh jarak dari Ciputat ke Gunung Rinjani viral di media sosial. Kisah tersebut dialami oleh seorang pria yang kemudian mengabadikan perjalanannya dalam sebuah karya.

Dalam utas yang diunggah akun Twitter @rezanufa, Senin (8/3/2021) diceritakan mulai dari latar belakang perjalanan tersebut hingga pengalaman-pengalaman yang ditemukan selama perjalanan.

Pria tersebut mengaku berjalan kaki selama 3 bulan dan menghabiskan 4 buah sandal dalam perjalanan itu.

"JALAN KAKI CIPUTAT - GUNUNG RINJANI. 3 bulan di jalan. 4 buah sandal. Puluhan pantai. Ratusan kawan baru. Dan diri yang mekar kembali. Sebuah thread promo." tulisnya membuka utas tersebut.

Baca Juga: Kisruh Asmara Kaesang, Gibran Justru Beri Pendapat Mengejutkan

Ia lantas menjelaskan apa saja yang mendorongnya menempuh perjalanan sejauh itu dengan berjalan kaki. 

"Di masa itu hidup serba buntu. Kerja serabutan. Kuliah gak kelar-kelar. Ditinggal mati teman dekat. Putus dengan cara nggak enak dengan pacar. C*li bisa sehari tiga kali. Mimpi buruk gak kelar-kelar. Wes mumet," tulisnya.

"Persoalan yang dipendam itu muncul semua, semakin intens, ketika kegentingan hidup kembali. Di antara mimpi buruk dan tidur yang pendek-pendek, muncul mimpi berisi sebuah savana yang enak banget. Saya rebahan di sana. Tidur lelap kayak bayi di dada ibunya," lanjutnya.

Tekadnya itu muncul berawal dari sebuah mimpi tentang savana yang luas. Ia sempat mengira tempat yang ia impikan ada di Skandinavia, namun ia kemudian menyadari bahwa tempat itu adalah Rinjani.

"Mimpi savana itu muncul beberapa kali. Tapi kemudian lama ia hilang. Karena kangen, saya telusuri tempat yang mirip dengannya di dunia nyata. Sempat ngira dia di Skandinavia. Sampai kemudian muncul berita Rinjani erupsi. Secara instingtif batin saya nyeletuk, "INI DIA! INI!"

Baca Juga: Viaduk Solo Dihantam Banjir, Ini Rencana Gibran

Utas tentang perjalanan dari Ciputat ke Rinjani berjalan kaki (twitter.com/@rezanufa)

Setelah memikirkan beragam pertimbangan ia pun memutuskan untuk ke Rinjani dengan berjalan kaki. Meskipun kakinya terluka, ia bertekad akan terus berjalan hingga ke gunung yang terletak di NTB itu.

"Sepuluh hari pertama kaki jadi begini. Segala hal dicoba buat terus jalan. Jangan berhenti. Jangan nyerah. Karena sudah terlalu banyak hal yang gak kelar dalam hidup saya," tulisnya.

"Nggak mengherankan kaki saya ancur begitu. Keril yang saya bawa kapasitasnya 75 liter dan dia penuh sesak. Entah berapa kilo bebannya. Kontur aspal yang keras dan monoton bikin banyak sendi ngilu dan titik-titik tertentu bergesekan terlalu konstan," lanjutnya.

Ia juga menyebut, perjalanan itu tak sepenuhnya ditempuh dengan berjalan kaki. Berdasarkan saran dari seseorang, ia memutuskan untuk menerima tawaran tumpangan orang lain.

"Tapi sebetulnya perjalanan ini nggak full jalan kaki. Saat nanjak di Puncak, saya menolak ajakan dari seorang pengendara motor, tapi kemudian seorang yang saya anggap mentor menegur, "Harusnya diterima. Itu bagian dari petualangan."

Dalam utas tersebut, @rezanufa menceritakan pengalamannya mendengarkan cerita dari banyak orang yang ia temui selama perjalanan. Ia juga bercerita tentang keindahan dan keunikan alam di tiap-tiap daerah yang ia singgahi.

Dalam perjalanan itu, ia juga sempat beberapa kali berpikir untuk pulang. Namun karena tekad dan keinginannya yang kuat, iapun tetap melanjutkan perjalanan.

Meskipun tekadnya kuat untuk ke Rinjani. Ia mengaku baru pertama naik gunung. Ia pun menceritakan pengalaman itu.

"Oh iya, Rinjani ini gunung pertama yang saya daki. Saya aslinya manusia kamar yang kikuk dan dingin. Di hari pertama perjalanan ini, perut bergolak sejak malam karena gugup. Mencret berkali-kali sampai pagi. Lemes banget saat mulai," tulisnya.

Utas yang merupakan pengenalan akan sebuah buku ini lantas memancing perhatian warganet. Mereka turut membagikan pengalaman hidup serupa dengan yang dialami oleh penulis. Mereka menemukan banyak pelajaran hidup dari kisah tersebut.

Load More