Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Kamis, 11 Maret 2021 | 15:51 WIB
Ilustrasi Belanja Baju Bekas (Pexels/PurPura)

BeritaHits.id - Usaha menjual pakaian bekas atau thrift shop menjadi peluang usaha baru yang sedang ramai diperbincangkan publik. Namun, bisnis tersebut justru dikritik lantaran dinilai merampok jatah orang miskin.

Awalnya, akun @ri*******da membagikan hasil pencapaiannya setelah menjual pakaian bekas. Selama berjualan empat bulan melalui market place, ia mengaku mendapatkan penghasilan hingga Rp 28.581.000.

Menurutnya, usaha menjual pakaian bekas hanya memerlukan modal kecil namun bisa menghasilkan keuntungan yang besar.

"Coba deh buka thrift shop, modal kecil minimal effort, untungnya sangat lumayan dan penting: semua dikerjakan dari rumah," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Kamis (11/3/2021).

Baca Juga: Heboh Akad Nikah Mewah di Bioskop, Publik Langsung Sedih Pas Bayangin Biaya

Cuitan tersebut justru dikritik oleh sejumlah warganet, salah satunya akun @cl*****g.

Akun tersebut justru menentang adanya usaha penjualan baju bekas karena dianggap merampok jatah orang miskin.

"Menyedihkan, merampok jatah orang miskin dengan memperkaya diri sendiri. Makin banyak pandangan seperti ini, makin habis baju bekas. Di-cycle tanpa henti untuk terus masuk ke industri sampai akhirnya tidak bisa dipakai lagi," ungkapnya.

Polemik jual beli baju bekas (Twitter/tubirfess)

Menurutnya, seharusnya baju bekas tidak dijadikan sebagai komoditi yang diperjualbelikan.

Baju bekas seharusnya diberikan kepada orang-orang miskin yang membutuhkan, seperti untuk para lansia di panti jompo.

Baca Juga: Belajar dari Kecelakaan di Jakarta, Ini Aturan Operasi Grab Wheels di Solo

"Kalau baju bekas dijual, jatah orang-orang yang enggak bisa beli baju habis deh," ujarnya.

Kedua akun warganet tersebut terlibat adu argumen mengenai jual beli baju bekas.

Si penjual baju bekas mengaku, ia menjual baju bekas dengan harga murah yang sudah dicuci mulai dari Rp 25 ribu dengan target untuk orang-orang tak memiliki uang lebih.

Berkat usaha jual beli baju bekas tersebut, ia kini bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar biaya kuliah adiknya, memberikan uang untuk orang tua hingga membayar tagihan kontrakan.

"Kalau kamu kasih saran aku untuk berhenti, apakah kamu mau bayar tagihanku?" tanya si penjual.

Polemik jual beli baju bekas tersebut langsung viral di media sosial dan menjadi sorotan publik.

Banyak warganet mendukung adanya jual beli baju bekas dengan catatan dijual dengan harga murah untuk orang-orang tak mampu.

Namun tak sedikit pula warganet yang sependapat untuk tidak menjadikan baju bekas sebagai komoditas yang diperjualbelikan.

Load More