CEK FAKTA: Benarkah Ada 3 Juta Warga Ingris Masuk Islam Secara Serentak?

BeritaHits.id - Beredar narasi yang menyebutkan ada 3 juta warga Inggris masuk Islam secara serentak.

Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Arief Delta dalam grup Jokowi 3 Periode.

Akun tersebut mengunggah tautan artikel dari Bukunewscheck.online.

Berikut narasi yang diunggah akun tersebut:

Baca Juga: Demi Bantu Anak-anak dan Tunawisma, Marcus Rashford Rela Jual Mobil

"Yang beginian bikin cebong naik darah
Innaddina indallahil Islam

3 Juta Orang Inggris Masuk Islam Secara Serentak".

Benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Jumat (12/3/2021), klaim yang menyebut ada 3 juta warga Inggris masuk Islam serentak adalah klaim yang keliru.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Orang Ngaku FPI Babak Belur Dihajar Pengunjung Warteg?

Setelah ditelusuri, alamat situs Bukunewscheck.online yang diunggah oleh akun tersebut merupakan rekayasa atau palsu.

Dikutip dari Kompas.com, 3 juta orang Islam di Inggris adalah hasil kalkulasi penduduk menurut agama dari tahun-tahun sebelumnya, bukan 3 juta warga Inggris masuk Islam secara serentak.

Badan Statistik Nasional setempat atau OSN mencatat pada 2016 jumlah penduduk Islam di Inggris mencapai 3 juta orang.

Angka tersebut setara dengan 5,4 persen dari total populasi warga Inggris.

Jumlah penduduk Islam di Inggris mengalami peningkatan dibandingkan pada 1991, di mana jumlah orang Islam hanya 950.000 atau sekitar 1,9 persen dari populasi warga Inggris.

Menurut Pew Research Centre, peningkatan penduduk Islam terjadi karena faktor kelahiran penduduk dan imigrasi warga Islam dari negara konflik seperti Suriah dan Irak.

Negara Inggris dipilih oleh para pencari suaka karena dinilai sebagai negara dengan tingkat toleransi yang baik dibandingkan negara Eropa lainnya, seperti Perancis, Spanyol dan Polandia.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut 3 juta warga Inggris masuk Islam secara serentak adalah klaim yang salah.

Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.