Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 16 Maret 2021 | 19:45 WIB
Kekecewaan pembeli saat tahu ada biaya servis di nota. (Instagram/@tante_rempong_offficial)

BeritaHits.id - Beberapa rumah makan atau restoran terkadang menambahkan pajak di akhir pembayaran. Biasanya tarif pajak restoran yang ditetapkan sebesar 10 persen. Hal ini juga sudah tertuang dalam UU PDRD.

Berdasarkan Pasal 37 ayat (1) UU PDRD, pelayanan yang disediakan oleh restoran menjadi objek pajak restoran.

Dalam hal ini, konsumen atau pembeli memiliki kewajiban untuk membayar pajak yang nantinya akan disetor oleh pemilik restoran ke kas daerah.

Dalam sebuah video yang beredar di jejaring media sosial, memperlihatkan seorang pembeli yang mengutarakan kekecewaannya terhadap sebuah warung makan lantaran ada biaya servis.

Baca Juga: Momen Menyentuh, Nakes Hibur Diri dengan Main Hujan-hujanan, Videonya Viral

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tante_rempong_offficial. Dalam video tersebut, diceritakan dirinya kecewa saat mengecek nota harga dari makanan yang ia beli.

Dia menceritakan pada saat itu memesan makanan tanpa menggunakan nasi. Akan tetapi, saat mengecek nota harga, tulisan nasi itu dicoret.

Kemudian, tulisan nasi yang dicoret diganti dengan biaya servis. Dia pun kecewa karena harus membayar biaya servis.

Untuk mengungkapkan kekecewaannya, dia mengunggah nota tersebut ke media sosial.

"Sungguh kecewa saat cek bon harga. Nasinya dicoret jadi biaya servis coy, katanya karena kami tidak pesan nasi jadi dihitung service. Padahal kami tidak pesan nasi karena ikan kami sudah 10,3 kilogram," ujarnya, dikutip Suara.com.

Baca Juga: Bocah Bikin Temannya Terpelanting saat Pamer Jurus, Publik Malah Curiga

Kekecewaan pembeli saat tahu ada biaya servis di nota. (Instagram/@tante_rempong_offficial)

Sementara, dalam nota tersebut tertera harga upah masak, bumbu, servis, dan sambal.

Usut punya usut, si pembeli membawa ikan seberat 10,3 kilogram untuk dimasak di warung tersebut.

Rupanya, kekecewaan itu direspons oleh seorang wanita yang merupakan pemilik warung tersebut.

Pemilik warung itu pun terlihat memberikan balasan menohok kepada pelanggan yang merasa kecewa dengan adanya biaya servis.

"Lain kali masak di rumah aja, biar tidak kena biaya servis," ujar pemilik warung.

Video tersebut dapat disimak di sini.

Menanggapi video tersebut, warganet pun memberikan berbagai macam respons. Hal ini pun menuai pro dan kontra di kalangan warganet.

"Itu orang bawa bahan sendiri, minta suruh dimasakin ya pasti keluar upah masak dan bumbu. Trus makan di situ bawa nasi sendiri, yang nyuci piring, wajan dan sebagainya ya otomatis keluar biaya service. Terus maunya bayar minuman doang?" ujar warganet.

"Biaya servis itu harusnya dimasukin ke harga-harga makanan bu, biar nggak kelihatan. Orang awam ya protes," timpal warganet lain.

"Mungkin masaknya pake baju APD lengkap, makanya bisa segitu harganya," balas warganet.

"Emang gitu kalo ke rumah makan yang ikannya kita beli sendiri terus minta dimasakin, di parangtritis juga pada gitu rumah makannya," jelas warganet.

"Service restoran sekelas mall aja nggak segitu mbak biaya servicenya mbak," komentar warganet.

Load More