BeritaHits.id - Kudeta di Myanmar yang sedang terjadi saat ini diketahui telah menyebabkan korban jiwa berjatuhan. Hal tersebut tentunya sangat memicu keprihatinan internasional. Sayangnya, aksi solidaritas dari kalangan wakil rakyat di negara-negara Asean belum terlihat secara signifikan.
Menyadur dari BBC Indonesia -- jaringan Suara.com, hingga hari Rabu (17/03), setidaknya 202 nyawa warga sipil telah melayang sejak perebutan kekuasaan oleh militer pada 1 Februari dari tangan sipil hasil pemilu sah.
Dengan adanya kudeta yang terjadi di Myanmar, sebanyak 440 orang batal duduk di kursi DPR dan 224 di Majelis Tinggi hanya beberapa jam sebelum mereka resmi memulai mewakili rakyat Myanmar.
Sikap wakil rakyat Indonesia disorot
Baca Juga: PBB: Sebanyak 56 Demonstran Damai Myanmar Tewas selama Akhir Pekan
Belum ada pernyataan dan sikap resmi dari kalangan wakil rakyat di Indonesia. Meskipun begitu kepedulian dan keprihatinan tetap ditunjukkan oleh para wakil rakyat.
Kurang terlihatnya sikap secara resmi dari DPR RI disebabkan oleh fokus yang masih tertuju pada penanganan pandemi.
"Kalau kenapanya saya tidak tahu. Kalau di dalam perbincangan di antara teman-teman anggota Komisi I, kepedulian mereka bagus, concern (keprihatinan) mereka besar. Cuma mungkin karena ini situasi pandemi, tidak ada bentuk-bentuk aksi yang sifatnya tampil ke permukaan barangkali," kata anggota Komisi I DPR RI Dr. Sukamta.
Ada wacana pembekuan keanggotaan Myanmar di ASEAN
Irine Yusiana Roba, anggota Komisi I DPR yang juga Anggota Parlemen ASEAN untuk HAM (APHR) meyakini bahwa perebutan kekuasaan ketika parlemen baru akan dilantik adalah tindakan semena-mena yang tidak mengakui demokrasi dan prinsip-prinsip ASEAN atau Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara.
Baca Juga: Kelompok Sipil Myanmar: 183 Orang Tewas Sejak Kudeta Militer
"Sehingga negara-negara ASEAN perlu bertindak lebih tegas, seperti misalnya membekukan keanggotaan Myanmar di ASEAN," katanya dalam pernyataan tertulis yang diberikan kepada BBC News Indonesia pada Senin (15/03).
Parlemen Malaysia bersuara lebih keras
Jika parlemen Indonesia belum terlihat mengambil sikap yang bulat, lain halnya dengan Malaysia yang bersuara lebih lantang.
Meskipun parlemen Malaysia sebenarnya telah dibekukan sejak 12 Januari hingga 1 Agustus bersamaan dengan pemberlakuan keadaan darurat nasional karena pandemi Covid-19, mereka meminta agar keanggotaan Myanmar di ASEAN dibekukan.
"Kami mendesak semua pemerintah anggota ASEAN untuk membekukan keanggotaan Myanmar dalam ASEAN sehingga junta Myanmar menghentikan pembunuhan rakyat mereka sendiri," papar Datuk Seri Wilfred Madius Tangau.
Pengalaman Orde Baru
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pembakaran Pabrik China: Warga Myanmar Tuding Ada Konspirasi Militer
-
Mahasiswa Kedokteran Tewas Ditembak saat Demo di Myanmar
-
Makin Mengkhawatirkan, Ribuan Warga Kabur dari Zona Industri Myanmar
-
Myanmar Semakin Bergejolak, PBB: 138 Demonstran Tewas Sejak Kudeta Militer
-
PBB: Sebanyak 56 Demonstran Damai Myanmar Tewas selama Akhir Pekan
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak