Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Kamis, 18 Maret 2021 | 17:20 WIB
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan saat memainkan babak pertama Yonex Thailand Open 2021 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (13/1/2021). [BWF/Badmintonphoto]

BeritaHits.id - Pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan ikut mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kepada tim bulutangkis Indonesia.

Jordan pun memberikan beberapa pertanyaan untuk BWF melalui akun Instagram pribadinya, @jordan_praveen, Kamis (18/3/2021).

Dia mempertanyakan apakah seluruh tim dari negara lain telah melakukan vaksin seperti tim Indonesia. Selain itu, dia juga mempertanyakan apakah hasil swab PCR di Indoneia kurang terpercaya.

Selanjutnya, Jordan mengungkapkan bahwa tim Indonesia telah melakukan semua aturan dan memiliki hasil negatif.

Baca Juga: Pebulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur All England 2021, Siapa Saja Mereka?

Padahal, ada beberapa tim dari negara lain yang positif kemudian dinyatakan negatif dan dapat melakukan pertandingan.

"Tim Indonesia sudah mengikuti semua aturan yang ditetapkan dan kami semua mendapatkan hasil NEGATIVE. Ada beberapa tim dari negara lain yang awalnya positive dan dalam waktu kurang dari 24 jam dinyatakan negative. Bahkan BWF juga masih MENUNDA pertandingan dari jadwal yang sudah ditentukan demi menunggu hasil. Apakah hasil yang didapatkan dapat dipastikan 100 persen akurat?" ujar Jordan, dikutip BeritaHits.id.

Lebih lanjut, Jordan membeberkan perlakuan tak adil yang dilakukan oleh BWF kepada tim Indonesia.

Jordan mengungkapkan pada saat berita muncul, tim Indonesia sedang berada di arena dan dipaksa keluar. Tim Indonesia dipaksa keluar dari arena menuju hotel dengan berjalan kaki.

"Menurut saya, BWF telah melanggar peraturan yang sudah mereka buat sendiri. Ketika berita ini muncul, tim Indonesia yang sedang berada di arena DIPAKSA keluar dari arena untuk kembali ke hotel dengan cara BERJALAN KAKI," ujar Jordan.

Baca Juga: Fakta Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Menurut Jordan, hal itu sudah melanggar peraturan yang dibuat BWF sendiri. Pasalnya, semua tim yang berpartisipasi dalam All England 2021 tidak diperbolehkan keluar dari area hotel jika tidak menggunakan akses bus yang telah disediakan.

"Seharusnya, semua tim yang berpartisipasi dalam All England 2021 TIDAK DIPERBOLEHKAN keluar dari area hotel JIKA TIDAK menggunakan akses yang telah disediakan (bus). Dengan disuruh berjalan kaki dari arena kembali ke hotel, apakah itu bukan berarti keluar dari area hotel?" lanjutnya.

Kemudian, Jordan mengaku ada ketidakadilan yang dilakukan BWF kepada tim Indonesia. Jordan mengatakan BWF tidak menjelaskan secara rinci siapa orang yang positif.

"Saya melihat ketidakadilan yang telah dilakukan BWF kepada tim Indonesia. BWF tidak memberikan penjelasan yang detail kepada kami tentang siapa orang yang positif dan darimana asalnya," katanya.

Jordan mengaku dia bersama tim berada di pesawat yang sama dengan pebulutangkis asal Turki. Akan tetapi, diketahui atlet tersebut tetap diperbolehkan mengikuti pertandingan.

"Kebetulan kami juga satu peawat dengan atlet dari Turkey tetapi dia TETAP DIPERBOLEHKAN untuk mengikuti pertandingan. Apa bedanya tim Indonesia dengan tim Turkey?" ungkap Jordan.

Praveen Jordan ungkap perlakuan tidak adil BWF kepada tim Indonesia. (Instagram/jordan_praveen)

Perlu diketahui, seluruh pebulutangkis Indonesia berserta ofisial dipaksa mundur dari ajang All England 2021. Hal ini dikarenakan salah satu penumpang pesawat yang juga ditumpangi oleh tim Indonesia teridentifikasi positif covid-19.

Seluruh wakil Indonesia terpaksa mundur karena regulasi pemerintah Inggris mengatakan jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang positif Covid-19, maka diharuskan menjalani isolasi mandiri.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) maupun Panitia All England disebut tidak bisa berbuat apa-apa tentang keputusan tersebut karena regulasi telah diatur oleh pemerintah Inggris.

Load More