BeritaHits.id - Presiden Joko Widodo ikut menyampaikan simpati terhadap korban dan keluarga korban akibat kekerasan junta militer terhadap pengunjuk rasa di Myanmar.
Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, Jokowi ikut berduka cita atas kejadian tersebut. Jokowi juga mendesak agar kekerasan di Myanmar terhadap pengunjuk rasa dapat diberhentikan.
Hal ini ditanggapi oleh aktivis sekaligus komisioner Komnas HAM Natalius Pigai melalui akun Twitter, Minggu (20/3/2021).
Menurut Pigai, Jokowi tidak perlu mengatasnamakan rakyat untuk menyampaikan simpatinya terhadap tindak kekerasaan pemerintah Myanmar kepada pengunjuk rasa.
Natalius Pigai mengatakan rezim Jokowi saat ini lebih memprihatinkan lantaran masih ada yang membunuh dan membantai orang Papua.
"Tidak usah atas nama rakyat, cukup pribadi saja karena rakyat justru prihatin atas rezim Pak Jokowi yang membantai dan membunuh orang Papua dengan Ops Militer," ujar Natalius Pigai, dikutip BeritaHits.id.
Lebih lanjut, Natalius Pigai menyebut kata-kata Jokowi tidak kredibel karena di Indonesia sendiri masih ditemui kejahatan HAM.
"Kata-kata Pak Jokowi jadi tidak kredibel di dunia karena satu-satunya Laporan Komisi Tinggi HAM PBB 2021 untuk Indonesia itu kejahatan HAM di Papua," lanjutnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut keselamatan dan kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama. Oleh karena itu, dirinya mendesak Myanmar untuk memberhentikan aksi kekerasan.
Baca Juga: Soal Jokowi 3 Periode, Ngabalin: Semoga Amien Rais Diberi Hidayah
"Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," ucap dia.
Tak hanya itu, Jokowi juga mendesak agar ada dialog rekonsiliasi untuk memulihkan demokrasi dan memulihkan stabilitas di Myanmar.
"Indonesia juga mendesak agar dialog agar rekonsiliasi segera di lakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan dirinya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam Bolkiah yang merupakan Ketua ASEAN
Berita Terkait
-
Sindiran Menohok Ngabalin ke Amien Rais yang Sebut Jokowi Ingin 3 Periode
-
Soal Jokowi 3 Periode, Ngabalin: Semoga Amien Rais Diberi Hidayah
-
Gibran Berharap Persis Solo Dikelola Profesional dan Transparan
-
Usulkan Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono: Saya Memang Mau 'Tampar' Jokowi
-
Sebut Rezim Ingin Genggam Kekuasaan, Amien: Zaman Pak Harto Tak Seperti Ini
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!