Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Jum'at, 26 Maret 2021 | 20:22 WIB
Dua remaja warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat menjadi korban serangan rasialis di salah satu stasiun kereta Philadelphia. [NBC]

BeritaHits.id - Dua remaja warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat menjadi korban serangan rasialis di salah satu stasiun kereta Philadelphia.

Kedua remaja WNI yang tak diungkap identitasnya itu mengakui, mendapat perlakuan buruk berupa didorong, ditampar, dan dipukul.

Kepada stasiun berita NBC seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/3/2021), kejadian itu bermula saat mereka sedang menunggu kereta SEPTA di Stasiun City Hall, Minggu (21/3) akhir pekan lalu.

Ketika kedua WNI itu tengah menunggu kereta, tiba-tiba muncul empat remaja yang mendatangi mereka dan langsung melakukan perundungan.

Baca Juga: Viral Kos-kosan Pakai Nama Tokoh Komunis Mao Zedong, Fasilitas Bikin Geger

Keempat remaja tersebut melakukan perbuatan tidak menyenangkan seperti memukul kepala sampai terjatuh.

"Satu remaja menampar pipi kanan teman saya dan saya mulai menangis. Remaja lainnya lalu memukul kepala bagian kiri saya beberapa kali sampai saya jatuh," ungkap salah satu dari mereka seperti ditayangkan NBC.

Dalam siarannya, NBC juga menayangkan cuplikan video amatir dari kamera ponsel yang memperlihatkan insiden serangan rasial terhadap WNI itu.

Terekam dalam video salah seorang remaja melontarkan sumpah serapah, sembari bertanya alasan WNI tersebut menangis.

Salah satu dari remaja WNI meyakini, bentuk perlakuan yang baru saja diterima mereka merupakan bentuk serangan rasial.

Baca Juga: Viral Kakak Beradik Duduk Lesu di Jalan Larut Malam, Kisahnya Mengharukan

Sebab pada waktu itu, disampaikan olehnya ada sekitar 15-20 orang lain di stasiun tetapi tidak menjadi target serangan.

"Kenapa kalian hanya menargetkan orang-orang yang lebih lemah dan yang lanjut usia? Tidak adil," ujar remaja WNI keras.

Sementara komunitas warga Indonesia di Kota Phildelphia telah angkat bicara menyikapi rasisme sebagaimana menimpa dua remaja tersebut.

"Di Minggu malam (21 Maret) dua remaja komunitas kita mengalami tindak kejahatan di stasiun SEPTA di City Hall yang dilakukan oleh grup remaja sekitar 5 orang," demikian rilis yang didapatkan Suara.com.

Menurut informasi, selama penyerangan tersebut, tidak ada satu orang pun membantu kedua remaja WNI itu. Kecuali ada satu lelaki Indonesia yang kebetulan berada di sana.

"Kami sudah bertemu dan mendokumentasikan laporan dari kedua korban," tukasnya.

Meski begitu, pihaknya bersyukur aksi penyerangan itu tidak menimbulkan luka parah dan kedua korban mau melaporkannya.

Kedua korban dikabarkan mengalami trauma dan sekarang merasa takut untuk mengendarai transportasi umum.

Komunitas WNI di Philadelphia juga mengaku sudah melaporkan penyerangan itu dan bekerja sama dengan aparat terkait.

Kabar penyerangan yang langsung beredar luas di jagat media sosial tersebut langsung direspons warganet Indonesia. Banyak dari mereka murka melihat perundungan itu.

Load More