BeritaHits.id - Beredar di jejaring media sosial memperlihatkan rancangan gambar istana negara untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Rancangan gambar istana negara tersebut berbentuk menyerupai burung Garuda. Rancangan gambar ilustrasi istana negara di ibukota baru itu mendapatkan respon dari berbagai tokoh.
Terdapat lima asosiasi yang memberikan kritikan terkait rancangan desain istana negara berbentuk burung garuda itu.
Asosiasi tersebut antara lain Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).
Baca Juga: Identitas Nasional: Tujuan dan Bentuk-bentuknya
Menurut mereka, pemerintah harus melakukan tata urutan perencanaan pembangunan istana negara dengan mengikuti kaidah pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
"Prosedur atau tata urutan perencanaan pembangunan IKN sebaiknya mengikuti kaidahkaidah pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup mengingat suatu kota tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga fokus membangun kehidupan dimana dimensi fisik, ekonomi, sosial dan lingkungan hidup harus direncanakan secara sistematis dan terpadu," demikian isi dari narasi yang diterima Beritahits.id.
Selanjutnya, mereka meminta agar Rancangan Undang-Undang IKN disahkan terebih dahulu. Hal tersebut sebagai dasar pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Otorita IKN.
"Kami mendorong Rancangan Undang-Undang IKN disahkan terebih dahulu dengan menempatkan rencana induk pembangunan dan tata ruang IKN sebagai dasar pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Otorita IKN dengan otonomi penuh dan diisi oleh para profesional di bidang perencanaan kota, perancangan kawasan dan
bangunan, serta pengelolaan properti dan lahan serta profesional lain yang umumnya terlibat dalam proses pembangunan kota baru," lanjutnya.
Berdasarkan video sosialisasi rancangan istana negara tersebut, mereka memberikan menilai bahwa bangunan yang berbentuk burung Garuda tidak mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca covid-19.
Baca Juga: Baju Kurang Bahan Dikritik Netizen, Jessica Iskandar: Kalau di Bali Panas
Menurutnya, bangunan gedung istana negara harus merefleksikan kemajuan peradaban atau budaya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Garuda di Dadaku: Dari Film Realistis ke Animasi Fantastis, Ini Bocoran Serunya!
-
Anak Usaha Garuda Indonesia Tersandung PKPU, Tim Pengurus Minta Aktivitas Bisnis Tetap Jalan
-
Cek Fakta: Letkol Inf Wisnu dan 40 Pasukan TNI Gugur di Gaza, Benarkah?
-
Anak Usaha Garuda Indonesia, Aero Systems Indonesia Masuk Jurang Pailit
-
MK Batasi Makna Kerusuhan pada UU ITE, Kritik di Dunia Maya Tak Bisa Dipidana
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- 7 Rekomendasi Sunscreen Korea Terbaik Dunia, Tersedia di Indonesia
Pilihan
-
Kabar Baik! Pemprov Jatim Hapus Syarat Usia di Lowongan Kerja, Buka Peluang untuk Semua
-
Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Tunda Pesta Juara Persib! Malut United Bongkar Cara Jinakkan Maung Bandung
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak