BeritaHits.id - Politisi Amien Rais membahas soal kinerja kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini. Dirinya juga membandingkan pemerintahan Jokowi dengan zaman Soeharto.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Youtube Bang Arief, Amien Rais bersama Arief Munandar membahas soal demokrasi di Indonesia saat ini.
Awalnya, Amien Rais berdiskusi mengenai kondisi politik di Indonesia. Dirinya juga membeberkan tujuannya dalam membangun Partai Ummat.
Dalam video tersebut, Amien menyinggung tentang masalah demokrasi di Indonesia. Amien menyebut bahwa demokrasi di Indonesia saat ini telah rusak.
Baca Juga: Wacana Skor 11x5 Kembali Disinggung BWF, Ternyata Idenya dari PBSI
"Demokrasi kita ini makin rusak," ungkapnya, dikutip Beritahits.id, Sabtu (3/4/2021).
Lebih lanjut, dirinya pun kemudian membandingkan masa pemerintahan Jokowi dengan Soeharto.
Menurutnya, pada saat pemerintahan Soeharto segala keputusan ada di tangan Soeharto. Akan tetapi, menurut Amien, Soeharto masih memiliki etika dibandingkan presiden saat ini.
"Dulu keberatan kita pada orde baru namanya Republik tapi Presiden seperti raja, apapun di tangan Pak Harto. Tapi dulu Pak Harto masih ada etika, tapi kalau sekarang saya tidak tahu apa istilahnya," jelasnya.
Amien mengatakan, pada pemerintahan Jokowi saat ini menurutnya ornag-orang yang memberikan kritikan untuk rezim saat ini akan dijerat pasal.
Baca Juga: Hari Ini Atta Halilintar dan Aurel, Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi
"Tutup mata, tutup telinga semua keliru yang benar cuma rezim, semua yang berani mengkritik akan dicari pasalnya," katanya.
Menurutnya, hal ini menyedihan. Sebab, menurut Amien, Presiden Jokowi dianggap sudah tidak melaksanakan kinerjanya sebagai presiden.
"Ini menyedihkan, menurut saya Pak Lurah ini sudah tidak melaksanakan sebagai presiden," tuturnya.
Amien Rais menilai bahwa di belakang Jokowi ada organisasi yang menjadi latar belakang perkembangan ekonomi.
Ia mengungkapkan pada zaman Soeharto masih ada perbedaan antara bisnis dan politik.
"Di belakang Jokowi seperti ada Economic Military yang besar sekali. Dulu selemah-lemahnya Pak Harto, masih ada perbedaan antara bisnis jangan masuk politik. Kalau sekarang politik sudah di ketiak ekonomi," jelasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Akan Hadir Jadi Saksi Pernikahan Aurel dan Atta Siang Ini
-
Jokowi Diminta Audit Internal Sebelum Nyatakan Perang Terhadap Terorisme
-
Penampakan Kursi Jokowi di Ruangan Akad Nikah Atta Aurel
-
Wacana Skor 11x5 Kembali Disinggung BWF, Ternyata Idenya dari PBSI
-
Hari Ini Atta Halilintar dan Aurel, Jokowi dan Prabowo Jadi Saksi
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak