BeritaHits.id - Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim ikut berkomentar soal kebijakan pemerintah yang melarang mudik tetapi memberikan izin sektor pariwisata untuk tetap beroperasi.
Luqman Hakim menilai kebijakan tersebut bertentangan dan saling bertabrakan. Dia menyoroti koordinasi antara kementerian atau lembaga yang menciptakan kebijakan.
Pernyataan tersebut diutarakan Luqman Hakim melalui jejaring Twitter pribadi miliknya, @LuqmanBeeNKRI, Jumat (9/4/2021) malam.
"Perhatikan 3 kebijakan pemerintahan ini: Satu mudik dilarang, dua bisnis pariwisata tetap buka, tiga seluruh moda transportasi dilarang beroperasi (6-7 Mei)," tulis Luqman seperti dikutip beritahits.id.
Melihat kebijakan yang menurutnya bertabrakan itu, Luqman Hakim merasa bahwa koordinasi sejatinya menjadi barang mahal di negeri ini.
"Kebijakan yang saling bertabrakan. Koordinasi antar kementerian atau lembaga, memang barang mahal di negeri ini," ungkapnya.
"Kasihan rakyat!" tandas Luqman Hakim disertai emoji menangis.
Cuitan Luqman Hakim ditimpali komentar warganet lainnya. Ada dari mereka yang mengaku merasakan hal serupa.
"Betul sekali, terkhusus karena pandemi. Sangat terlihat kementerian berlomba tampil terdepan, yang berakibat kebijakan malah tumpang tindih. Apa memang begitu? Atau gengsi berkoodinasi," ujar warganet.
Baca Juga: Viral Wanita Tebar Beras di Depan Toko, Mata Berkaca-kaca Tahu Endingnya
Mengapa Mudik Dilarang?
Sebagaimana diketahui, masyarakat diimbau tidak mudik dulu pada hari Lebaran tahun ini yang diperkirakan berlangsung Mei, untuk mencegah meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 seperti yang terjadi tahun lalu.
"Tidak ada libur panjang kasusnya turun, itu harus kita maknai penting, jangan sampai kita sudah satu tahun belajar nanti masih mengulangi hal yang sama, bukan hanya sekadar mengulangi, kembali lagi saya ingatkan, (mudik) itu harganya nyawa," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi KPCPEN, Jumat (9/4/2021).
Meski program vaksinasi nasional sudah dimulai, bukan berarti setiap warga bebas bepergian dari satu daerah ke daerah lain.
Wiku mengingatkan vaksinasi belum mencapai target dan belum terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
"Kita tidak bisa melindungi diri hanya dengan vaksinasi, kita harus punya semuanya, supaya aman, karena vaksinasi ini baru saja, jadi perlu pengalaman juga untuk tahu efektivitasnya, dan ini masih perlu relatif panjang karena jumlah yang divaksinasi masih terbatas," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!