Penghuni Kos Ribut Perkara Siram Tanaman, Publik: Pada Butuh Siraman Rohani

BeritaHits.id - Curhat salah seorang penghuni kos ribut dengan tetangga karena masalah siram menyiram tanaman tengah menjadi perhatian khalayak.

Keributan antar tetangga kos tersebut viral seusai diungkapkan secara anonim oleh pengelola akun Twitter @seputartetangga, Sabtu (10/4/2021).

Dalam curhatan itu, diungkapkan bahwa keributan bermula saat salah satu penghuni kos menaruh tanaman di depan sebuah ruangan.

Aneka rupa tanaman di dalam pot tersebut diletakkan sejajar dengan dinding yang terdapat tempelan kertas berisi sebuah pesan.

Dalam pesan yang ditulis di selembar kertas kecil dan ditempel di dinding ruangan itu, pemilik meminta tolong tanamannya untuk disiram.

"Tolong disirami ya mbak mas, makasih," ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.

Namun aksi meminta tolong menyiramkan tanaman tersebut direspons oleh salah satu penghuni kos yang curhat di media sosial.

Penghuni kos yang juga merupakan sosok pengirim curhat tersebut merasa ulah pemilik tanaman tidak sopan.

"Terus ku post di IG (tanamannya) karena gak ada sopan santunnya sama sekali, situasinya: gak akrab sama sekali, pergi gak pamitan ke aku, tiba-tiba ditinggalin tanaman cuma sama notes aja," katanya ditulis.

Baca Juga: Viral Video Bocah Moncongkan Pantat, Lari saat Dikejar Emak-emak Bawa Sapu

Kisah yang diungkap lewat media sosial tersebut berbuntut panjang. Sebab beberapa hari kemudian si pengirim curhat diberondong chat oleh pemilik tanaman.

Namun, penghuni kos yang membagikan curhat tersebut mengaku merasa bukan dia yang melakukan kesalahan.

"Mbaknya ngamuk karena katanya itu note bukan buat aku tapi buat semuanya. Itu bukan nyuruh juga, terus ngata-ngatain aku balik katanya aku gak ada sopan santun," ujarnya.

"Iya emang salah ngepost gitu, tapi aku gak akan protes kalau dia gak tiba-tiba drop tanaman tanpa babibu. Sumpah jadi bingung sendiri," sambung isi curhatan.

Dari cerita tersebut, publik menyimpulkan bahwa ada terjadi kesalahpahaman antar sesama penghuni kos.

Namun, publik menyayangkan bahwa masalah semacam itu lebih dulu dibagikan lewat media sosial, padahal bisa diselesaikan secara baik-baik.