BeritaHits.id - Politisi Ferdinand Hutahaean turut menanggapi cuitan Haikal Hassan yang berbicara tentang zaman setan.
Haikal Hassan mengatakan bahwa zaman setan merupakan zaman ketika penceramah lebih diawasi daripada koruptor.
Menurutnya, zaman tersebut membuat penceramah lebih banyak dicegah melakukan ceramah untuk masyarakat.
"Zaman setan adalah zaman dimana seorang penceramah lebih diawasi dan dicegah daripada koruptor bejad," cuitnya, dikutip Beritahits.id.
Baca Juga: Kata-kata Haikal Hassan Sebut Presiden Soekarno Tukang Penjarakan Ulama
Rupanya, cuitan tersebut kemudian ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean.
Zaman setan menurut Ferdinand ialah penceramah lebih mengajarkan untuk membunuh dan memusuhi daripada mengajarkan hidup damai.
"Zaman setan itu dimana penceramah lebih mengajarkan membunuh, memusuhi, membenci dan mencaci maki daripada mengajarkan hidup damai, saling mengasihi, saling membantu sesama manusia," cuitnya.
Ia pun mengatakan bahwa penceramah lebih bahaya jika dibandingkan dengan koruptor.
"Tentu penceramah seperti itu lebih berbahaya dibanding koruptor," jelasnya.
Baca Juga: Sebut Bung Karno Suka Penjarakan Ulama, Haikal Hassan: Silakan Bantah
Baru-baru ini, Haikal Hassan kembali menjadi perbincangan publik. Sebuah video tersebar di jejaring media sosial.
Video itu memperlihatkan Haikal Hasan mengatakan Presiden Soekarno hobi memenjarakan ulama.
"Tapi tahu apa yang terjadi di Jakarta? Bung Karno bersama PNI-nya dan PKI-nya dan NASAKOM-nya ngata-ngatain ulama yang sedang rapat. Dia menuduh, ulama yang sedang rapat itu amoral! Jangan ditutup-tutupi, sejarah ini!" ujar Haikal Hassan.
Dia pun mengkritisi perilaku Bung Karno yang disebut tukang menjarain ulama.
"Bung Karno kan proklamator, iya. Bung Karno kan berjasa, gue tahu. Bung Karno hebat, setuju. Tapi jangan lupa, Bung Karno tukang menjarain ulama bersama NASAKOM-nya. Silakan bantah kalau bisa! Silakan bantah!" tegasnya.
Video tersebut pun juga ditanggapi oleh Ferdinand. Dirinya menyebut apa yang dikatakan Haikal Hasan merupakan suatu kebohongan.
"Jika omongan kurang ajar seperti ini terus bebas menyiarkan kebohongan dan merusak sejarah bangsa, maka jangan kaget bila anak muda bangsa ini, generasi penerus, tak lagi memgetahui sejarah bangsa sesungguhnya. Di sanalah kaum jahiliyah kilafuck bisa tumbuh subur," tandasnya.
Berita Terkait
-
Viral Video Haikal Hassan: Bung Karno Tukang Menjarain Ulama
-
Eks Pegawai Maling Emas, DPR ke KPK: Jangan Main-main dengan Barang Sitaan!
-
Sebut Singapura Surga Koruptor, ICW Tuntut Deputi KPK Karyoto Dipecat
-
Yahya Waloni Tak Terima Disebut Kasar, Publik Pertanyakan Saat Jadi Pendeta
-
Ferdinand Hutahaean: Saya Tidak Percaya Sama Pak SBY
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Sunroof: Harga Mulai Rp50 Jutaan, Bikin Keluarga Naik Kelas
- 3 Rekomendasi Mobil Innova Bekas Mulai Rp70 Jutaan: Pilihan Cerdas Buat Keluarga
Pilihan
-
Viral Eks Sekwan DPRD OKU Selatan Digerebek Istri Bareng Wanita Lain di Kos-kosan
-
Niat Baik Danantara Terganjal Aturan Bursa Efek Indonesia
-
AS Serang Iran, Kantor Sri Mulyani Kencangkan Ikat Pinggang
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM Besar, Performa Lancar Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan Terbaru, RAM Besar dengan Performa Gahar
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!