Viral Pria Marahi Petugas SPBU, Merasa Dicurangi Uang Dikorupsi Rp 5 Ribu

BeritaHits.id - Beredar di media sosial, sebuah video yang merekam momen seorang pria pengendara mobil memarahi salah satu petugas SPBU.

Pria tersebut marah-marah ketika mengisi bahan bakar lantaran merasa dicurangi sampai membuatnya merugi.

Pengendara mobil yang mendadak memberhentikan kendaraannya itu mengklaim petugas SPBU sebagaimana dimaksud mengorupsi uang sebesar Rp 5 ribu.

Adapun video yang langsung disorot publik tersebut dibagikan oleh akun Instagram @undercover.id, Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Viral Minimarket Pertama Baru Buka di Desa, 'Ramainya Sudah Kayak Pasar'

Uang Dikorupsi Rp 5 Ribu

Dalam video singkat itu, terekam momen salah seorang pria pemilik kendaraan mobil kesal lantaran merasa dicurangi oleh petugas SPBU.

Pria itu mengatakan, selama ini dia kerap tertipu oleh oknum petugas SPBU tersebut lantaran bahan bakar yang diisi selalu kurang.

Semula dia menaruh percaya lantaran petugas salah satu SPBU diduga di Tangerang itu menggunakan mesim pomba bahan bakar yang berada di samping.

Pasalnya para pengisi bahan bakar pun tak dapat melihat nominal yang dimasukkan oleh Petugas SPBU apabila tidak memantau secara langsung.

Baca Juga: Disumpahi Guru Jadi Sampah Masyarakat, Pria Ini Sukses Kuliah S2 di Eropa

Pada satu waktu, pria itu mengaku merasa jengah dan curiga sampai dia sengaja berencana untuk mengisi bahan bakar senilai Rp 50 ribu dan mengungkap adanya kecurangan.

Ketika mengecek langsung ke papan penunjuk pengisian, pria itu mengklaim hanya diisikan Rp 45 ribu saja oleh petugas SPBU.

"Saya isi peremium Rp 50 ribu. Diisinya cuma Rp 45 ribu. Saya awalnya percaya karena kilometernya di samping, tapi lama kelamaan curiga. Alasannya selalu eror kalau lagi ngisi. Dikorupsi tiap pengisian Rp 5.000," ungkapnya seperti marah-marah.

Sementara itu, ketika ditegur oleh salah seorang pria tersebut, petugas SPBU terlihat terus melayani pengisi bahan bakar lainnya.

Sampai artikel ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak-pihak terkait.

Respons Publik