Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Ruth Meliana Dwi Indriani
Selasa, 13 April 2021 | 20:29 WIB
Febri Diansyah mundur dari KPK. (Twitter/@febridiansyah)

BeritaHits.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan kritik tajam dari mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah. Kritik ini dilontarkan setelah sejumlah operasi tangkap tangan (OTT) KPK diduga bocor sehingga menjadi gagal.

Melalui akun Twitter miliknya, Febri menyebut kondisi KPK yang semakin terpuruk. Ia meminta agar Dewan Pengawas tegas melakukan penyelidikan terhadap oknum yang menggagalkan operasi KPK.

"Jika hal seperti ini dibiarkan berlarut-larut, KPK akan semakin terpuruk," kritik Febri Diansyah di akun Twitter miliknya, seperti dikutip dari BeritaHits.Id, Selasa (13/4/2021).

Kritikan itu disampaikan Febri dengan mengomentari sebuah postingan berita. Dalam berita itu, operasi KPK dilaporkan dua kali mengalami kegagalan.

Baca Juga: KPK Bakal Proses Hukum Pihak yang Bawa Kabur Bukti Korupsi Ditjen Pajak

KPK gagal mencari bukti suap pajak yang diduga melibatkan PT Jhonlin Baratama. Penyebabnya, ada pejabat KPK yang disebut-sebut sudah membisiki penyidik.

Bisikan itu meminta agar penyidik menunda penggeledahan perusahaan tersebut. Akibatnya, operasi yang direncanakan gagal karena sudah bisa diantisipasi.

Cuitan Febri Diansyah Soal KPK. (Twitter/@febridiansyah)

Febri lantas memberikan saran kepada Dewas KPK agar menindak tegas oknum-oknum yang membocorkan operasi KPK. Apalagi, hal itu masuk ke dalam tindakan pidana.

"Sikap tegas Dewan Pengawas untuk investigasi atau lakukan pemeriksaan mestinya ditunjukkan," saran Febri.

"Jika ada pihak yang membocorkan hingga gagalkan penggeledahan, itu bukan lagi skedar etik tapi pidana obstruction of justice," lanjutnya.

Baca Juga: Luhut Minta KPK Awasi Belanja TKDN yang Nilainya Capai Ribuan Triliun

Kritikan tajam, Febri itu langsung di-retweet lebih dari 130 akun. Warganet juga turut mendukung pernyataan Febri dan balas mengkritik kinerja KPK saat ini.

"Sudah gak berharap bang. Persiapan tutup permanen. Berharap ada kembali nanti dengan orang-orang dan organisasi yang baru. Tentunya UU yang lebih baik," komen warganet.

"Orang cicak dipimpin buaya. Ya begini jadinya," sindir warganet lainnya.

"Buka dan pecat pejabat tersebut!," perintah warganet.

"Bocorkanlah bang siapa aja oknum di dalam," pinta yang lain.

Load More