Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Chyntia Sami Bhayangkara
Kamis, 15 April 2021 | 08:11 WIB
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua. (Suara.com/Novian)

BeritaHits.id - Politisi PSI, Guntur Romli meminta agar anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua tak sombong merasa dirinya seperti Nabi Musa As saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hehamahua mengumpamakan pertemuan itu seperti Musa bertemu dengan Firaun. Ia menggambarkan Jokowi sama seperti Firaun sebagai penguasa.

Melalui akun Twitter @gunromli, Guntur Romli mengkritik keras sikap Abdullah Hehamahua tersebut.

"Jangan takabur, sombong, sudah merasa seperti nabi dengan menuding lawannya seperti Firaun," kata Guntur Romli seperti dikutip Beritahits.id, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Profil Abdullah Hehamahua, Sebut Datangi Jokowi Bak Musa Datangi Firaun

Guntur meminta agar politisasi agama tidak digunakan untuk kepentingan partai.

Ia menegaskan, Musa merupakan seorang nabi, bukan orang partai politik seperti Abdullah Hehamahua.

Seperti diketahui, Abdullah Hehamahua merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi.

"Musa alaihissalam adalah nabi dan rasul, bukan ketua partai. Politisasi agama dipakai hanya untuk kepentingan partai saja ini," ungkap Guntur.

Guntur Romli semprot Hehamahua yang merasa seperti nabi (Twitter/gunromli)

Musa Datangi Firaun

Baca Juga: TP3 6 Laskar FPI Temui Jokowi, Hehamahua: Kami seperti Musa Datangi Firaun

Anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua menceritakan momen ketika pihaknya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, 9 Maret 2021 lalu.

Dalam pertemuan guna membahas 6 Laskar FPI yang ditembak polisi itu, Hehamahua mengatakan pihaknya seperti Musa mendatangi Firaun.

Hehamahua bercerita dari mulai penelusuran kasus, berlangsungnya sumpah Mubahalah, sampai TP3 6 Laskar FPI dipanggil ke istana.

"Tanggal 8 ada telepon dari Istana ke Sekretaris TP3, Marwan Batubara, bahwa Istana siap menerima, besoknya tanggal 9 jam 10," ungkapnya.

Kedatangan TP3 tersebut harus memenuhi syarat, di antaranya melakukan tes antigen di rumah sakit yang telah ditentukan yakni daerah Menteng.

Hehamahua kemudian mengatakan, pertemuan tersebut bak Nabi Musa mendatangi langsung Firaun guna menyampaikan kebenaran.

"Singkatnya besok kami datang, kami sepakat datang seperti Musa datang ke Firaun," ujarnya tegas.

Meski begitu, dia mengaku bukan bermaksud menganggap Jokowi sebagai Firaun. Hanya saja, dia sama-sama penguasa seperti Firaun.

"Tidak berarti Jokowi itu Firaun, tapi kita menempatkan posisi dia penguasa seperti ketika Firaun jadi penguasa, dan kami seperti Musa yang perjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, kemudian menegakkan keadilan," sambung eks Penasihat KPK itu.

Load More