Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Kamis, 22 April 2021 | 14:56 WIB
Anggota TNI AL melakukan penghormatan ketika kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

BeritaHits.id - Eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy SUryo merekomendasikan agar TNI dan DPR bersama-sama segera melakukan audit kelayakan alutsista.

Audit tersebut penting untuk dilakukan menyusul kapal selam KRI Nanggala-402 hilang di perairan Bali.

Hal itu disampaikan oleh Roy Suryo melalui akun Twitter miliknya @krmtroysuryo2.

"Pemerintah, TNI dan DPR perlu segera lakukan audit kelayakan alutsista, terutama untuk yang usianya sudah tua," kata Roy Suryo seperti dikutip Beritahits.id, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Posko Crisis Center KRI Naggala 402 Dibuka di Banyuwangi dan Surabaya

Eks politisi Partai Demokrat itu menegaskan, keselamatan nyawa para awak kapal menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.

Oleh karenanya, pemeliharaan dan pengecekan mesin seluruh alutsista perlu dilakukan.

"Maintenance performa dan keselamatan nyawa lebih utama," ujarnya.

Pakal telematika itu memanjatkan doa agar KRI Nanggala-402 bisa segera naik ke permukaan dengan seluruh awak kapal selamat.

"Semoga KRI Nanggala-402 segera dapat mengatasi masalahnya dan kembali naik ke permukaan dengan selamat beserta seluruh awaknya," tukasnya.

Baca Juga: Oksigen Kian Tipis, Ini Kata Pakar Terkait Peluang Pencarian KRI Nanggala

Roy Suryo sarankan ada audit kelayakan alutsista (Twitter/krmtroysuryo2)

Hilang Kontak

Pada Rabu (21/04/2021) kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di Perairan Bali bagian utara.

Pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul jam 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.

Kemudian, itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Saat ini sudah ada 5 KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang kemudian juga KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak yang dulu pernah dilibatkan pada pencarian Sriwijaya Air.

Load More