Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 26 April 2021 | 20:16 WIB
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

BeritaHits.id - Rocky Gerung ikut bersuara soal tragedi gugurnya 53 awak kru KRI Nanggala 402. Rocky membicarakan soal perlunya perhatian mengenai teknologi yang digunakan Indonesia.

Hal itu ia bicarakan dalam sebuah tayangan video yang diunggah di akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (26/4/2021).

Rocky menyebut bahwa ada hubungan antara manusia dan teknologi. Hubungan keduanya merupakan golongan simbiosis mutualisme.

Hubungan ini saling memberikan keuntungan antara keduanya. Sama halnya dengan hubungan antara kru KRI Nanggala 402 dengan teknologi di dalamnya.

Baca Juga: Awak KRI Nanggala Gugur, Sekolah Pencawan Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Menurut Rocky, teknologi membutuhkan manusia untuk menggerakkannya.

"Teknologi membutuhkan manusia untuk digerakkan manusia dan manusia membutuhkan teknologi untuk mencapai sebuah maksud," ujarnya, dikutip Beritahits.id.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan bahwa kapal selam merupakan jenis kapal untuk melakukan misi rahasia.

Menurutnya, tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 ini harus dievaluasi kembali.

Rocky Gerung. (Akun Youtube Rocky Gerung Official)

"Pasti ada bantahan soal KRI Nanggala 402 itu kapal tua, yang penting adalah operasionalnya dan pemeliharaannya," ungkapnya.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada KRI Nanggala-402 di Detik-detik Terakhirnya?

Rocky mengatakan, bantahan itu didsarkan besarnya anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk KRI Nanggala 402.

Ia pun menyinggung soal proyek jalan tol yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, di rezim Jokowi memiliki kesulitan yang dihadapi yaitu memperbaharui teknologi. Hal inilah yang harus dilakukan oleh Jokowi.

"Perbaharui kapalnya, bukan malah pamer jalan tol," ungkapnya.

Load More