BeritaHits.id - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai memberikan pernyataan keras bahwa ia menolak pelabelan OPM sebagai teroris. Ia menduga ada skenario besar dibalik pelabelan itu.
Dalam cuitan-cuitan yang ia unggah di akun Twitter @NataliusPigai2, Senin (26/4/2021) Pigai menyebut bahwa dirinya patriotik dan nasionalis dengan menolak OPM dicap sebagai teroris.
"Saya justru patriotik dan Nasionalis karena demi negara saya menolak OPM dicap teroris," tulisnya.
Pigai khawatir, dengan dicap teroris maka Papua akan dijadikan area pembantaian layaknya Suriah. Ia juga me-mention akun Twitter Presiden Jokowi dalam cuitan tersebut.
Baca Juga: Satu Brimob Gugur saat Baku Tembak dengan KKB di Puncak
"Karena dengan dicap teroris sudah pasti Papua dijadikan area pembantaian seperti Suriah. Bukan tidak mungkin dunia isolasi Papua untuk humanitarian intervention @jokowi," sambungnya.
Sebelumnya, Pigai juga sudah membuat sebuah cuitan yang menyebut ada skenario besar di balik pelabelan teroris.
"Ada skenario besar di balik label teroris. Penerapan DOM & Pembantaian Genoside Rakyat, Hamba Tuhan secara sistematis," tulis Pigai.
"Label teroris ini hanya justifikasi untuk kampanye ke luar negeri bahwa Jakarta bantai teroris untuk dapat simpati Internasional. @usembassyjkt," pungkasnya.
Menanggapi cuitan tersebut para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka tak sepakat dengan apa yang dituliskan oleh Pigai.
Baca Juga: Umat Muslim di Papua Buka Puasa Dengan Menggelar Acara Bakar Batu
"Kebiadaban KKB sudah merenggut nyawa Guru, Anak Sekolah, warga sipil, dan Angota TNI Kekejaman KKB Sejajar dengan Teroris, jadi harus segera dimusnahkan," tulis warganet dengan akun @DS_yan***.
"Papua adalah bagian dari Indonesia, bagi kelompok yang ingin merusak kedaulatan Indonesia wajib ditumpas," tulis warganet lain dengan akun @Tendy_jap***.
"Teroris adalah sebutan untuk penebar ketakutan (teror). Kalau KKB menyebabkan ketakutan di masyarakat, maka layak disebut teroris. Simple..." tulis warganet dengan akun @rizalnid***.
Berita Terkait
-
Pilkada Perdana Papua Tengah: Logistik 80% Terdistribusi, KPU Optimis Sukses
-
Keamanan Yordania Terancam, Serangan Brutal Sasar Polisi
-
Gunakan CCTV, Pemprov Papua Tengah Antisipasi Gangguan Keamanan Pilkada Serentak
-
Akademi Persib Bandung Jadi Wakil Indonesia di Gothia Cup 2025
-
Pj Gubernur Papua Tengah Soroti Stabilitas Politik, Netralitas ASN, dan Logistik Pemilu di Pesta Rakyat KPU
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak