Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Selasa, 27 April 2021 | 22:27 WIB
Anies baswedan di kamar Kyai Ageng Besari (instagram.com/@aniesbaswedan)

BeritaHits.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membagikan kisah perjalanannya di akun media sosialnya. Kali ini ia bercerita tentang pengalamannya berziarah di Desa Tegalsari, Ponorogo dan menjadi satu-satunya orang yang diperkenankan tidur di kamar Kyai Ageng Besari.

Lewat sebuah unggahan di Instagram (27/4/2021), Anies memperlihatkan beberapa foto dan berkisah tentang peziarahannya di desa tersebut. Kedatangannya ke Ponorogo untuk ziarah dan silaturahmi bermula dari sebuah kunjungan kerja di Ngawi.

"Keinginan lama itu akhirnya tertunaikan: ziarah dan silaturahmi ke Desa Tegalsari, Ponorogo. Pergi ke Kab. Ngawi untuk Kegiatan Kerjasama Ketahanan Pangan Jakarta memberikan kesempatan untuk mampir ke Ponorogo," tulis Anies mengawali ceritanya.

Anies lantas bercerita tentang amanah yang pernah diberikan padanya pada tahun 2009 untuk memanfaatkan sebuah joglo yang berusia 300 tahun lebih di Desa Tegalsari. Hal itu membuatnya berniat untuk mengunjungi lokasi asal joglo tersebut.

Baca Juga: 4.371 Pekerja Media Terima Vaksin Covid-19 Tahap 2 di Kantor Anies

Joglo tersebut merupakan kepunyaan dari keluarga Kyai Ageng Muhammad Besari, seorang ulama yang mencetak kyai dan tokoh-tokoh besar.

"Joglo yang diamanahkan itu adalah warisan dari keluarga ulama besar Kyai Ageng Muhammad Besari (wafat 1747M) yang merintis padepokan Gebang Tinatar sekitar tahun 1700an. Pusat pendidikan agama ini lalu membesar & berperan sentral di masanya," tulis Anies.

"Dari keturunan Kyai Ageng Besari dan dari pondok ini lahir dan bermunculan ulama, kyai, tokoh yang luar biasa banyaknya dan besar pengaruhnya di tanah Jawa. Padepokan atau Pondok Tegalsari inilah cikal bakal konsep pondok pesantren yang kita kenal saat ini," lanjutnya.

Anies baswedan di kamar Kyai Ageng Besari (instagram.com/@aniesbaswedan)

Anies bercerita bahwa semula ia berencana untuk meninggalkan desa Tegalsari selepas maghrib dan menginap di Madiun. Namun karena diundang oleh keluarga Kyai Ageng, Anies akhirnya bermalam di desa tersebut.

Ia juga melaksanakan salat tarawih di sebuah masjid di desa itu yang dibangun sekitar tahun 1725.

Baca Juga: Harusnya Cegah JakMania Konvoi, PDIP: Anies Malah Sibuk Sosialisasi Nyapres

Anies mendapat kehormatan untuk tidur di kamar yang dahulu digunakan Kyai Ageng Besari. Disebutkan bahwa kamar itu tidak pernah digunakan dan tak ada orang lain selain Anies yang diizinkan untuk tidur di sana. 

"Keluarga juga mengundang untuk tidurnya di Ndalem Njero, di kamar yangg dulu digunakan Kyai Ageng Besari. Sebuah kehormatan luar biasa, karena selama ini tidak pernah digunakan untuk tidur dan tidak ada yg diizinkan untuk tidur di kamar itu," lanjutnya.

"Malam itu tidur sendirian di Ndalem Njero hingga saat sahur. Sebuah kamar besar, yangg terasa teduh, tenang dan amat nyaman. Kayunya amat tua hingga ada lapisan yg membuatnya jadi terkesan keabu-abuan. Dipan asli sdh tdk digunakan, potensi rapuh akibat usia yang amat panjang," lanjutnya.

Perjalanan ziarah dan silaturahmi ini menurut Anies telah menuntaskan niat dan keinginannya. Ditambah lagi dengan pengalaman bermalam di Ndalem Njero yang dinilai sangat menyenangkan dan luar biasa.

"Tuntas sudah niat silaturahmi dengan dzuriyah Kyai Ageng Besari. Sebuah kehangatan silaturahmi yang luar biasa. Dan, pengalaman bermalam di kamar itu adalah pengalaman yang menyenangkan, yang extra-ordinary," pungkasnya.

Load More