Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Kamis, 29 April 2021 | 11:18 WIB
Ustaz Ihsan Tanjung (Youtube/berislamchannel)

BeritaHits.id - Pendakwah Ustaz Ihsan Tanjung menyebut aturan memakai masker dibuat oleh kaum Yahudi. Menurutnya, Yahudi membuat aturan tersebut karena tidak senang umat Muslim saling berbagi senyum.

Hal itu disampaikan oleh Ustaz Ihsan melalui kanal YouTube Berislam Channel bertajuk 'Ustadz Kembali Bahas Sholat Dist4ncing – Ustadz Ihsan Tanjung' pada 24 April 2021.

Dalam video tersebut, Ustaz Ihsan Tanjung menyoroti aturan menjaga jarak saat salat berjamaah agar terhindar dari penularan Covid-19.

Menurutnya, aturan tersebut bertentangan dengan hadis Nabi Muhammad yang diwajibkan merapatkan barisan salat.

Baca Juga: Potret Mobil Jatuh dari Ketinggian 300 Meter, Kondisi Penumpang Bikin Kaget

Ia mengaitkan munculnya aturan-aturan tersebut dengan hadis mengenai sifat kaum Yahudi yang penuh iri dan dengki.

"Kata Nabi SAW, sesungguhnya bangsa Yahudi bosan dengan agama mereka dan mereka adalah kaum yang penuh hasad (iri dengki)" kata Ustaz Ihsan seperti dikutip Beritahits.id, Kamis (29/4/2021).

Ustaz Ihsan Tanjung (Youtube/berislamchannel)

Ustaz Ihsan menyebut Yahudi iri dalam tiga urusan. Pertama ucapan salam yang dijawab oleh saudara muslim. Kedua, soal kedisiplinan merapatkan dan meluruskan barisan salat dan ketiga ucapan kaum muslim menjawab 'aamiin' saat salat berjamaahh.

Menurutnya, bangsa Yahudi memiliki keinginan dan ambisi melihat umat Islam tidak berukhuwah.

"Mereka tidak senang ketika muslim ketemu muslim saling mengucapkan salam, muslim ketemu muslim saling tersenyum yang berarti membagi sedekah satu sama lain. Makanya mereka buatlah aturan kewajiban mengharuskan memakai masker," ungkapnya.

Baca Juga: Nggak Bisa Dipakai Bawa Apa-Apa, Tas Bentuk Kursi Rp12 Juta Laris Manis

Tak hanya itu, Ustaz Ihsan juga menyinggung terkait larangan berjabat tangan. Padahal, jabat tangan merupakan salah satu hal sunah.

"Di hadis yang lain, Nabi bersabdah, 'Jika dua muslim saling berjumpa mereka berjabat tangan, selama tangannya masih bersentuhab satu sama lain, gugurlah dosa-dosa mereka'. Tapi sekarang kita tidak dibenarkan berjabat tangan sebagaimana ikut sunah," tukasnya.

Load More