PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, narasi tersebut merupakan hoaks daur ulang dengan mencatut instansi Kementerian Kesehatan Ruisa. Sebelumnya narasi serupa juga pernah diperiksa dengan mengatasnamakan Kementerian Kesehatan Italy.
Kala itu, narasi tersebut telah diperiksa faktanya dan dipastikan salah oleh Mafindo dengan dudul “[SALAH] “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber : Kementerian Kesehatan Italy” pada 14 februari 2021 lalu.
Sementara itu, klaim yang menyebut bahwa Covid-19 bukanlah virus melainkan bakteri yang terpapar radiasi juga menyesatkan. Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), who.int, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan.
Sedangkan radiasi biasa terjadi kala bersentuhan dengan kulit, misalnya saat kita meletakkan ponsel 5G ke telinga untuk melakukan panggilan. Ini adalah saat kita paling terpapar radiasi non-ionisasi.
Tetapi eksposur ini jauh di bawah tingkat keamanan yang direkomendasikan. Radiasi 5G tidak dapat menembus kulit, atau membiarkan virus menembus kulit. Tidak ada bukti frekuensi radio 5G menyebabkan atau memperburuk penyebaran virus corona.
Namun ponsel bisa berbahaya jika orang yang terinfeksi berbicara melalui telepon yang dipegang di dekat mulutnya. Hal ini menyebabkan cukup banyak tetesan infeksius yang dapat mendarat di permukaannya sehingga membuatnya mampu menyebarkan virus.
Inilah sebabnya mengapa tidak disarankan untuk berbagi ponsel selama pandemi Covid-19. Anda juga harus mendisinfeksi ponsel Anda secara teratur.
Dilansir dari The Guardian, 5G dipastikan aman oleh badan internasional yang bertanggung jawab untuk menetapkan batas paparan radiasi, yang telah memperbarui pedoman penasehatnya untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun. Tidak ada bukti yang mendukung terkait penyebaran Covid-19 karena radiasi 5G.
Baca Juga: Hepicar, Aplikasi Otomotif Karya Warga Yogyakarta Berdayakan UMKM
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim mengenai Covid-19 berasal dari bakteri yang terpapar radiasi adalah klaim salah. Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Berita Terkait
-
Hepicar, Aplikasi Otomotif Karya Warga Yogyakarta Berdayakan UMKM
-
Resmi! Gubernur NTB Tidak Larang Mudil Lebaran di Dalam Daerah
-
Lebih 400 Ribu Warga Sulsel Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
-
32 Titik Jalan di Medan Ditutup Saat Malam Takbiran, Ini Lokasinya
-
Pertimbangkan Izinkan Warga DKI Sholat Id di Area Terbuka, Ini Alasan Anies
Terpopuler
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- Setelah BYD Atto 1 Datang, Berapa Harga Wuling Binguo Sekarang?
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
- Garap Creative Financing, Pemprov DKI Jakarta Buka Peluang Kolaborasi
Pilihan
-
Kalah di Kandang Sendiri, Persebaya 'Tertipu' Hasil Pramusim PSIM Yogyakarta?
-
"Mamak Tunggu di Rumah, Diva" Pilu Ibu Menanti Paskibra Madina yang Tak Pernah Kembali
-
Tanggal 18 Agustus 2025 Perdagangan Saham Libur? Ini Kata BEI
-
Jumlah Harta Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti Bertambah Banyak saat Jadi Pejabat BPS
-
Data BPS Diragukan, CELIOS Kirim Surat Investigasi ke PBB, Ada Indikasi 'Permainan Angka'?
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!