Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Hernawan
Selasa, 04 Mei 2021 | 12:53 WIB
Presiden Jokowi meninjau produksi padi di Kabupaten Malang. [Foto: tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden]

BeritaHits.id - Pakar Telematika Roy Suryo mengomentari foto Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau panen petani di Malang, Jawa Timur.

Roy Suryo memberikan saran menohok untuk istana agar ke depannya bisa lebih jago dalam hal mengedit atau menyunting sebuah foto.

Komentar tersebut disampaikan Roy Suryo melalui jejaring Twitter miliknya, @KRMTRoySuryo2 pada Senin (3/5/2021).

Roy Suryo mengawali dengan mengatakan bahwa dia bukan pakar pertanian sehingga tidak bisa memberi komentar soal pakaian maupun posisi penanaman padi.

Baca Juga: Gagal Pose Romantis, Video Pacar Lemot saat Foto Ini Bikin Ikut Geregetan

"Saya bukan pakar tani, jadi memang tidak ikut komen soal baju yang dipakainya yang sudah menguning, bahkan jaga jarak sesuai prokes, dan sebagainya," tulis Roy Suryo seperti dikutip beritahits.id.

Roy Suryo dalam kapasitasnya sebagai pakar telematika mengomentari foto yang beredar luas, memperlihatkan Jokowi dan Puan Maharani turun langsung ke sawah.

Menurut Roy Suryo, kedepan istana seharusnya lebih rapi dalam mengedit foto sehingga kebocoran tidak lagi tampak.

"Namun saran saya sebaiknya next istana lebih rapi lagi mengedit, sehingga bocor di belakang tidak perlu tampak," tukasnya.

Roy Suryo komentari foto Jokowi dan Puan tinjau panen petani (Twitter).

Roy Suryo menambahkan, apabila foto tidak mau sampai diedit, fotografer menurutnya harus menggunakan skil tertentu.

Baca Juga: Masya Allah! Kali Pertama Foto Detail Corak Warna Permukaan Hajar Aswad

"Kalau tidak mau harus sampai fotonya diedit pakai PhotoShop, sebenarnya fotografer juga bisa memanfaatkan teknik "DOF/Depth-of-Field sempit' atau istilahnya sekarang 'bokeh'," kata Roy Suryo.

"Namun setidaknya harus memenuhi syarat: Bukaan diafragma besar, focal lenght lensa panjang dan jarak terbatas," sambungnya.

Tinjau Panen Raya, Jokowi Harap Ketahanan Pangan Tercapai Tanpa Impor

Presiden Joko Widodo berharap ketahanan dan kedaulatan pangan bisa tercapai tanpa perlu melakukan impor. Hal itu disampaikannya saat meninjau gelaran panen raya padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).

Didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah Bupati, Jokowi membuka dialog dengan para petani sekitar yang rata-rata mampu memproduksi gabah maksimal sebanyak 8 ton perhektare. 

"Sekali lagi saya berharap ketahanan pangan kita, kedaulatan pangan kita betul betul bisa kita raih tanpa harus impor dari negara lain," ujar Jokowi.

Untuk itu, dalam kunjungannya di panen raya ini, Jokowi ingin memastikan produksi padi yang ada, mampu memenuhi kebutuhan rakyat. 

"Siang hari ini saya ada di Malang untuk melihat panen dan tanam. Saya juga akan melihat penggilingan dan ingin memastikan bahwa produksi padi pada panen yang ada betul-betul bisa memenuhi kebutuhan rakyat," katanya.

Jokowi bilang, keberhasilan panen dan tanam tahun ini akan menentukan perhitungan berapa kebutuhan rakyat secara detail. Sehingga, kata dia, ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor atau bergantung pada negara lain.

"Sehingga benar benar ada padinya yang dipanen, kemudian nanti muncul produksi menjadi beras, maka kepastian mengenai jumlah itu bisa dikalkulasi dan dihitung. Oleh sebab itu kita tidak perlu impor. Tapi ingat itung-itungannya harus pasti karena ini menyangkut masalah perut rakyat," katanya.

Load More