Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya | Hernawan
Senin, 10 Mei 2021 | 07:48 WIB
Jokowi saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa, di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 8 April 2021 / [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden]

BeritaHits.id - Pengamat politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai ada maksud terselubung di balik gaduhnya pidato Presiden Jokowi soal kuliner bipang ambawang.

Saiful Anam mengatakan, bisa jadi kegaduhan bipang ambawang merupakan cara pengalihan isu kedatangan Warga Negara Asing (WNA) China yang belakangan juga menyeruak.

"Bisa jadi isu bipang dan radikalisme merupakan bagian dari pengalihan isu atas kedatangan warga negara China di Indonesia," ujarnya seperti dikutip Beritahits.id dari Hops.id -- Jaringan Suara.com, Senin (10/5/2021).

Bukan tanpa sebab, Saiful Anam menilai isu kedatangan WNA China melukai rakyat Indonesia. Apalagi mereka datang di tengah larangan mudik lebaran.

Baca Juga: Heboh Wanita Sebut Polisi Lebih Sibuk Tangkap Pemudik Ketimbang Koruptor

Dari fenomena itu, dia menyebut pemerintah terkesan lebih sayang kepada WN China daripada warganya sendri.

"Warga negara China diperbolehkan berlalu lalang datang ke Indonesia, tapi warga negara sendiri dilarang mudik yang cukup sakral di Indonesia," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini publik dikejutkan dengan kedatangan WN China di Bandara Soekarno Hatta. Dikabarkan bahwa sebanyak 288 WN China masuk ke Indonesia secara bergelombang.

Jokowi sebut Bipang Ambawang dalam pidato (twitter.com/@BossTemlen)

Jokowi Sebut Bipang Ambawang

Pidato Jokowi membuat riuh seusai menyinggung bipang ambawang salah satu kuliner Kalimantan.

Baca Juga: Viral Bocah Serbu Pembagian Takjil Gratis, Hasil Ditimbun Sampai Menggunung

Kata kunci 'bipang' sampai menduduki trending topic Twitter, Sabtu (8/5/2021) pagi. Ini gara-gara bipang ambawang disebut bisa dijadikan oleh-oleh pengganti mudik Lebaran, sehingga publik bereaksi.

Dalam video viral yang hangat diperbincangkan, Jokowi awalnya membahas soal larangan mudik di tengah pandemi.

"Sebentar lagi Lebaran. Karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama," kata Jokowi dalam video.

Orang nomor satu di Indonesia itu lalu memberikan saran kepada warga yang ingin merayakan Lebaran tapi tak bisa mudik. Ia meminta warga yang rindu akan kuliner khas kampung halaman masing-masing untuk pesan secara online.

Jokowi pun mencontohkan sejumlah makanan dari daerah, salah satunya bipang ambawang kuliner Kalimantan.

Bipang Ambawang [Ist]

"Bagi saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah, atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan Gudeg Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

Pernyataan Jokowi itu menuai kontroversi dari warganet. Tak sedikit yang mempertanyakan pidato Jokowi karena secara gamblang menyebut bipang ambawang bisa buat oleh-oleh Lebaran.

Padahal diketahui makanan tersebut non halal sehingga tidak dikonsumsi umat muslim.

Load More