BeritaHits.id - Sebuah komentar dari warganet yang menyebutkan soal penyebab kematian ulama karena covid-19 mendadak beredar di media sosial.
Komentar itu ditulis oleh akun Facebook Hasnul Ramadhani. Wanita tersebut meninggalkan komentar di Facebook.
Dirinya ikut berbelasungkawa atas meninggalnya ulama karena terpapar covid-19.
Di sisi lain, komentar Hasnul Ramadhani itu membuat ramai publik lantaran dinilai tidak benar.
Wanita itu mempertanyakan soal ulama banyak yang meninggal setelah di swab. Dirinya menyimpulkan soal kemungkinan penggunaan alat swab yang digunakan.
"Inalilahi wa innailahirajiun. Semoga husnul khotimah. Kenapa ya, semua ulama yang menentang rezim PKI ini meninggal kena covid, dan kenanya setelah swab? Jangan jangan di stik swabnya dioleskan virus corona supaya ustad-ustad yang vokal tersebut meninggal kena corona," tulisnya, dikutip Beritahits.id.
Dia pun mengatakan bahwa ucapannya bukan bermaksud berburuk sangka.
"Bukannya suuzon, masalahnya kita berhadapan dengan dengan komunis yang mau melakukan berbagai cara untuk memuluskan tujuannya," lanjutnya.
Komentar tersebut pun kemudian ditanggapi oleh akun Twitter @danrem.
Baca Juga: Resmi! Nahdlatul Ulama Tetapkan Idul Fitri, Kamis 13 Mei 2021
"Eh beneran ini Uni? Bolehlah kami diberi pencerahan atas tuduhanmu. Bisa ya? Mau?" cuit akun tersebut.
Tak hanya itu, politikus Ferdinand Hutahaean juga ikut menyoroti komentar wanita tersebut.
"Saya berharap pelaku ini diproses hukum oleh POLRI. Sebab hal-hal seperti ini adalah racun dahsyat yang terus mempengaruhi pikiran masyarakat awam dibawah yang tentu bisa terpengaruh dan meyakininya apalagi pelaku tampaknya seorang Nakes. Bahaya jika dibiarkan," ujarnya.
Komentar wanita itu pun menjadi perbincangan warganet lainnya.
"Pas sekolah pelajaran favoritnya pasti bahasa Indonesia, mengarang bebas," balas akun Vic*****.
"Sudah kuduga bakal ada yang begini," timpal akun Ver******.
Berita Terkait
-
Menyamar Jadi Pembeli Bensin saat Mudik, Pria Ini Bikin Tangis Ibunya Pecah
-
Tracing Dinyatakan Usai, Total Kasus Covid-19 di MMTC Jogja Jadi 20 Orang
-
Terima 28.000 Dosis Vaksin Covid-19, Bantul Mulai Sasar Dosen
-
Resmi! Nahdlatul Ulama Tetapkan Idul Fitri, Kamis 13 Mei 2021
-
IDI: Waspada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!